Ketika Kematian Pupuskan Harapan Andres Escobar Torehkan Sejarah di AC Milan
RIAU24.COM - Begitu banyak alasan para pesepak bola untuk menolak tawaran bermain di sebuah klub.
Salah satu caranya dengan kematian dikutip dari kumparan.com, Selasa, 2 Februari 2021.
Jika Andres Escobar tidak dibunuh, para pengamat sepak bola memastikan bahwa namanya bakal tercatat dalam sejarah sepak bola di Italia. Pasalanya, sosok bek yang pada waktu itu masih berusia 27 tahun itu bakal bergabung dengan AC Milan untuk musim baru 1994/95, usai berakhirnya Piala Dunia 1994.
Dibuktikan dengan salah satu media tenar saat itu The Guardian dan Daily Mail yang pernah menuliskan Pintu Menuju Italia Sudah di Depan Mata.
Escobar disebut-sebut bakal bersaing memperebutkan starting line up dengan Paolo Maldini, Franco Baresi, hingga Alessandro Costacurta bersama klub yang pada musim sebelumnya (1993/94) meraih gelar ganda Serie A dan Liga Champions.
Tak terbayang rasanya seorang Escobar ditawari bermain di tim juara seperti halnya skuat asuhan Fabio Capello tersebut.
Untuk diketahui, bekas pemain Timnas Kolombia itu meregang nyawa usai ditembak sebanyak enam kali di depan sebuah klub malam bernama El Indio pada 2 Juli 1994. Katanya, si penembak berteriak Gol! setiap kali melepas tembakan dari pistol kaliber 0,38 miliknya.
Setelah berita kematian Escobar merebak, muncul spekulasi bahwa motif pembunuhan terhadap dirinya adalah gol bunuh diri di Piala Dunia 1994.