Kisah Seorang Guru yang Rela Memberikan Materi Pembelajaran Kepada Siswa Dengan Koneksi Internet Yang Buruk Saat Banjir Jadi Viral
RIAU24.COM - Seorang pegawai sekolah secara sukarela menyampaikan materi belajar mengajar di rumah (PdPR) kepada siswa meskipun hujan deras dan banjir setinggi lutut di Kampung Pituru, Sabah.
Orang yang berdedikasi ini adalah Shafiq Shazwan Juhen, 23 tahun, pegawai sekolah di Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) Pekan II Kota Belud. Materi pembelajaran berbasis rumah harus dikirimkan karena koneksi internet yang buruk dari lebih dari 20 siswa di rumah mereka.
“Sulit bagi siswa untuk mengikuti sesi PdPR secara online karena desanya koneksi internet yang lambat, apalagi saat hujan. Ada siswa yang akan mengikuti SPM (Sijil Pelajaran Malaysia), jadi saya tidak mau mereka ketinggalan, ”ujarnya kepada BERNAMA.
Pada 17 Desember tahun lalu, para guru ingin memberikan materi pembelajaran kepada siswa di Kampung Pituru dan dia secara sukarela melakukannya.
“Agar bahan tidak basah, saya bungkus dengan plastik. Mobil tidak bisa lewat, saya tidak punya pilihan selain mengarungi air banjir, "katanya.
Banjir telah memutus akses ke desa tersebut karena hanya ada satu jalan utama yang menghubungkannya ke kota Kota Belud, sehingga ia harus berjalan melewati air banjir setinggi lutut untuk mengantarkan material.
Jainol Sair, Kepala SMK Pekan II Kota Belud mengatakan penyampaian materi PdPR merupakan pendekatan offline untuk membantu siswa yang tidak memiliki akses internet di rumah untuk terus belajar. Sekolah akan mengirimkan materi dengan bantuan penjaga sekolah dan Asosiasi Orang Tua-Guru.