Penelitian Ungkap Covid-19 Dapat Merusak Kualitas Sperma dan Menurunkan Kesuburan Pada Pria
"Saat ini tidak ada bukti pasti kerusakan jangka panjang yang disebabkan oleh Covid-19, pada sperma atau potensi reproduksi pria," katanya kepada Science Media Center yang berbasis di London.
Hasilnya bisa saja tidak tepat, tambahnya, oleh fakta bahwa laki-laki yang sembuh dari Covid diobati dengan kortikosteroid dan terapi antivirus, sedangkan kelompok kontrol tidak.
Allan Pacey, seorang spesialis dalam pengobatan reproduksi pria di Universitas Sheffield, mengajukan "catatan kehati-hatian yang kuat" tentang bagaimana data diinterpretasikan. Beberapa indikator penurunan kualitas sperma bisa jadi karena faktor selain Covid-19, katanya, mencatat bahwa lebih banyak pria dalam kelompok Covid-19 yang kelebihan berat badan.
Fakta sederhana bahwa hanya satu kelompok yang sakit parah - apa pun penyebabnya - juga perlu diperhitungkan, tambahnya. "Kami sudah tahu bahwa penyakit demam dapat berdampak pada produksi sperma, apa pun penyebabnya."