Dekati Wilayah Iran, Garda Revolusi Iran Ancam akan Tenggelamkan Kapal Perang AS
RIAU24.COM - Perwira senior Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) mengancam akan menenggelamkan kapal perang Amerika Serikat (AS) jika terlalu dekat dengan garis pantainya.
"Jika kehadiran AS di perairan internasional dekat Iran dianggap sebagai ancaman bagi negara, berkat kekuatan penangkal kami dan rudal permukaan-ke-permukaan, permukaan-ke-udara, permukaan-ke-pantai, pantai-ke-pantai, rudal pantai-ke-laut dan laut-ke-laut, kami memiliki kemampuan menghancurkan kapal-kapal Amerika," tegas Jenderal Rahim Noei-Aghdam kepada Kantor Berita Mehr yang didukung pemerintah Iran.
“Berbeda dengan pasukan Amerika di Asia Barat, yang tidak mampu bertindak; intelijen, mobilitas, pertempuran, kekuasaan, kekuatan, kohesi, persatuan dan moral pasukan Front Perlawanan, terutama angkatan bersenjata Republik Islam Iran, sangat terkenal," papar dia.
Meskipun ancaman dan retorika seperti itu secara teratur disuarakan para pemimpin politik dan militer Iran, peringatan yang diberikan Noei-Aghdam datang kurang dari sepekan setelah pelantikan Biden.
Saat ini masih ada berbagai spekulasi tentang apa kebijakan pemerintahan Biden terhadap Iran.
Sepanjang kampanye pemilu, Biden menyatakan rencananya kembali ke Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) yang ditandatangani pada 2015 oleh Iran dan AS, Inggris, Prancis, Jerman, China, dan Rusia.
Dalam kesepakatan itu, Iran setuju membatasi kemampuan nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi. Namun AS mundur secara sepihak dari kesepakatan itu pada 2018 saat pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.
Menurut laporan terbaru, Biden akan bertemu kepala badan intelijen Israel, Mossad, bulan depan untuk menyusun syarat bagi kembalinya Amerika ke JCPOA.