RIAU24.COM - Ilmu kedokteran telah berkembang pesat dengan kecepatan yang eksponensial. Baik itu pengobatan penyakit sederhana atau penyakit kompleks seperti novel coronavirus, kami benar-benar melihatnya semakin efektif setiap tahun.

Dan sekarang, telah berhasil menawarkan anugerah penglihatan kepada seorang buta, membantunya melihat sekali lagi. Dalam keajaiban teknologi, Jamal Furani yang berusia 78 tahun kehilangan penglihatannya sekitar 10 tahun yang lalu karena penyakit kornea.

Namun, implan kornea baru membantu mengembalikan penglihatannya. Dibuat oleh Dr Gilad Litvin, ilmuwan Israel dan Kepala Petugas Medis di CorNeat Vision, KPro adalah jaringan nano sintetis yang tidak dapat terurai yang ditempatkan melalui pembedahan di bawah membran yang menutupi permukaan kelopak mata dan sklera.

Operasi tersebut dilakukan oleh Profesor Irit Bahar, kepala departemen oftalmologi di Israel's Rabin Medical Center. Fasilitas ini juga bertanggung jawab untuk melakukan uji coba implan KPop pada manusia pertama pada 10 manusia dan menerima persetujuannya sekitar Juli tahun lalu.

Proses penanaman kornea buatan bisa dilakukan dalam waktu satu jam. Pertama, dokter membedah formasi selaput lendir yang menutupi bagian depan mata sekaligus melapisi bagian dalam kelopak mata - juga dikenal sebagai konjungtiva.

Dokter kemudian mengangkat epitel kornea untuk mengurangi keberadaan pembentukan membran prostetik retro. Pasang ini, mereka menandai bagian tengah kornea yang memungkinkan mereka memasang cap di permukaan untuk menunjukkan penempatan implan.