Tesla Boss Memamerkan Robot Cerdas Yang Dapat Menghasilkan Baterai Listrik
RIAU24.COM - Baru-baru ini, Elon Musk memamerkan pembuatan baterai listrik melalui akunnya di Twitter. Musk me-retweet postingan video dari akun @Tesla yang menunjukkan proses pembuatan baterai menggunakan robot pintar.
Video singkat tersebut memperlihatkan robot penghasil baterai yang gesit, cepat dan berkelanjutan. Robot pintar dipadukan dengan mesin otomatis sehingga proses pembuatannya terus menerus.
Pabrik baterai listrik, yang disebut Gigafactory, pertama kali dibangun di Sparks, Nevada, dengan dana diperkirakan $ 5 miliar (setara 70,2 triliun). Pabrik pertama dibangun pada tahun 2014 di atas lahan seluas 49,2 hektar.
Pabrik menampung sebanyak 7.000 karyawan. Semua karyawan bekerja dengan robot pintar dalam proses pembuatan baterai, mobil listrik, dan paket daya.
Kehadiran robot pintar dan mesin otomatis ini diklaim mampu mengerjakan proses produksi sejumlah perangkat Tesla selama sehari penuh tanpa campur tangan manusia.
Robot pintar dan mesin otomatis tersebut dilengkapi dengan sistem navigasi peta digital yang baik sehingga mereka dapat pergi ke tempat yang dituju, mereka juga dapat memindahkan dan meletakkan barang pada tempatnya. Tak heran jika Tech Vision menyebut Gigafactory (Giga 1) sebagai pabrik futuristik.
Menurut laporan CNBC International, proses otomasi di pabrik sangat kental. Mereka juga melaporkan bahwa satu bagian dari produksi 90 persen otomatis.
Pabrik yang terletak di gurun Nevada, menghadap ke utara untuk mengoptimalkan panel surya yang dipasang di atapnya. Pabrik Gigafactory didesain sedemikian rupa agar dapat menghasilkan listrik secara mandiri, diantaranya dengan memanfaatkan tenaga surya, tenaga angin, dan energi panas bumi.
Ke depannya, Tesla berencana memasang 200.000 panel surya di atap Gigafactory. Tak hanya itu, pabrik ini juga dilengkapi dengan sistem pendingin yang canggih karena pabrik ini berlokasi di gurun pasir.
Sebelumnya, pabrik Gigafactory 1 dipantau karena dianggap pemborosan energi. Perusahaan membantah tuduhan tersebut, dengan mengatakan bahwa pabrik memiliki banyak cara untuk menghemat energi.
“Kami sangat ingin mencapai titik di mana pabrik ini akan menjadi fasilitas yang sepenuhnya berkelanjutan dan bersih, produksi tanpa jejak karbon dan menciptakan produk yang juga tanpa jejak karbon,” kata Chris Lister selaku Wakil Presiden Operasi Tesla, Minggu, 24 Januari.
Tak hanya Giga 1, perseroan juga telah membangun sejumlah pabrik lain yang berlokasi di berbagai negara. Pabrik Giga 2 berlokasi di Buffalo, New York untuk membuat sel surya dan modul. Tesla juga memiliki pabrik Giga 3 di Shanghai, China yang didesain sebagai tempat merakit mobil Tesla Model 3 dan Model Y.
Di Berlin, Jerman, ada pabrik Giga 4 yang baru selesai dibangun. Pabrik ini akan memproduksi berbagai jenis mobil listrik dari Tesla. Sedangkan Giga 5 yang berdiri di tanah Austin, Texas, merupakan pabrik utama pembuatan Model 3 dan Model Y dengan distribusi untuk wilayah AS bagian timur. Giga 5 juga akan menjadi pabrik Tesla Semi dan Cybertruck seperti dikutip dari Electrek.