Riset Terbaru Ungkap Hilangnya Indera Penciuman Adalah Indikator Terinfeksi COVID-19
RIAU24.COM - Di antara beberapa gejala yang terkait dengan COVID-19, para ilmuwan mengatakan bahwa hilangnya penciuman mungkin merupakan indikator terbaik dari penyakit tersebut. Hal yang sama telah dikonfirmasi melalui dua penelitian baru yang mengisyaratkan hal yang sama.
Temuan kedua studi internasional tersebut kini telah dipublikasikan di jurnal Chemical Senses. Studi tersebut melibatkan kuesioner yang dirancang oleh para peneliti yang ditanggapi oleh 4.500 pasien COVID-19 dari total 23 kebangsaan.
Dari temuan tersebut, studi menyimpulkan bahwa pasien COVID-19 seringkali mengalami kehilangan penciuman yang seringkali berlangsung dalam waktu yang lama. Kehilangan indera penciuman rata-rata ditemukan 79,7 pada skala 0-100, mengisyaratkan hilangnya sensorik besar hingga total.
“Ini menekankan betapa pentingnya mewaspadai gejala ini, karena mungkin ini satu-satunya gejala penyakit ini,” kata Alexander Wieck Fjaeldstad dari Aarhus University di Denmark.
Menariknya, para peneliti juga menemukan bahwa indera penciuman seringkali kembali lebih lambat dari biasanya pada pasien COVID-19. Hanya sekitar setengah dari pasien dengan kehilangan penciuman bisa pulih kembali setelah empat puluh hari.
“Ini berbeda dengan gambaran yang kami lihat pada infeksi virus lain dan menyebabkan ketidaknyamanan jangka panjang bagi pasien, baik terkait makanan dan kontak sosial, sekaligus membuat mereka khawatir,” kata Fjaeldstad.