RIAU24.COM -  Gempa berkekuatan tujuh skala Richter telah melanda Filipina selatan tetapi tidak ada laporan kerusakan segera dan peringatan tsunami tidak dikeluarkan. Gempa tersebut melanda sekitar 310 kilometer (193 mil) tenggara kota Davao di pulau utama selatan Mindanao pada pukul 8:23 malam (12:23 GMT), menurut Survei Geologi AS (USGS).

Warga di kota Jose Abad Santos, dekat ujung selatan pulau itu, kehilangan listrik selama sekitar 15 menit setelah gempa bumi mengguncang wilayah itu tetapi tidak ada kerusakan, kata kepala polisi Kapten Glabynarry Murillo kepada kantor berita AFP. "Dari titik pandang kami di kantor polisi, kami melihat banyak penduduk bergegas keluar," kata Murillo. Kami juga bergegas keluar karena kantor polisi adalah gedung bertingkat tiga.

Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina memperingatkan gempa susulan. “Getarannya terasa sangat kuat, karena merupakan gempa besar tetapi dalam sehingga tidak akan merusak infrastruktur karena sangat jauh [dari pulau],” kata Renato Solidum, direktur institut tersebut, kepada stasiun radio DZBB.

Gempa bumi dirasakan di pulau Sangihe, Indonesia utara, tetapi demikian juga tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan. “Di sini, di ibu kota Sangihe, Tahuna, orang-orang panik beberapa saat dan mereka melarikan diri ke rumah karena gempa cukup lama dan kuat,” kata Rivolius Pudihang, Kepala Badan Penanggulangan Bencana di Sangihe, Sulawesi Utara, kepada kantor berita AFP.

"Tapi semuanya telah kembali normal dan orang-orang telah kembali ke rumah."

Dalam beberapa tahun terakhir, wilayah Davao selatan telah dilanda gempa bumi dahsyat yang dipicu oleh garis patahan setempat. Filipina terletak di sepanjang “Cincin Api” Pasifik, busur patahan di sekitar Samudra Pasifik tempat sebagian besar gempa bumi di dunia terjadi.