Ketika Indonesia Bergulat Dengan Gempa Bumi, Banjir, Tanah Longsor, dan Kecelakaan Sriwijaya Air
Pada hari Minggu, jumlah korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan 6,2 skala Richter di pulau Sulawesi di Indonesia meningkat menjadi 84, ketika petugas penyelamat melanjutkan pencarian korban yang terperangkap dalam puing-puing sementara gempa susulan mengguncang pulau itu. Tujuh puluh tiga orang tewas dalam gempa hari Jumat di kota Mamuju, di utara pusat gempa, sementara 11 lainnya tewas di Majene, sebuah kota sekitar 200 kilometer (125 mil) selatan Mamuju. Ribuan penduduk meninggalkan rumah mereka untuk mencari keselamatan, tetapi banyak yang masih terjebak di bawah bangunan yang runtuh, menurut tim SAR setempat.
Sedikitnya 253 orang terluka parah dan 679 lainnya luka ringan, kata Raditya Jati, dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia. Gempa tersebut juga memicu pemadaman listrik dan menyebabkan tiga kali longsor di sepanjang jalan utama yang menghubungkan Majene dan Mamuju.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Indonesia, Doni Monardo, mengatakan pada Minggu bahwa alat tes antigen cepat telah disediakan ke pusat-pusat evakuasi untuk memeriksa dan melacak potensi penularan Covid-19 di antara 19.435 orang yang mengungsi akibat gempa.
Baca juga: Viral! Rizal Armada Tegur Dua Sejoli yang Asik Pelukan, Sebut: Putusin Aja Kalau Gak Serius!
Gempa tersebut telah membuat sakit kepala tambahan bagi negara yang sudah berjuang melawan wabah virus korona yang serius. Indonesia telah melaporkan setidaknya 907.929 kasus Covid-19 dan hampir 26.000 kematian terkait, menurut data Universitas Johns Hopkins.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Indonesia, Doni Monardo, mengatakan pada Minggu bahwa alat tes antigen cepat telah disediakan ke pusat-pusat evakuasi untuk memeriksa dan melacak potensi penularan Covid-19 di antara 19.435 orang yang mengungsi akibat gempa.