RIAU24.COM -  Tesla menawarkan dua jenis teknologi semi-otonom, satu Autopilot dan yang lainnya Full Self-Driving. Autopilot memungkinkan mobil untuk menyetir, berakselerasi, dan mengerem secara otomatis untuk kendaraan dan pejalan kaki lain di jalurnya. Full Self-Driving lebih canggih dan juga menawarkan fitur tambahan seperti Navigate on Autopilot, Auto Lane Change, Autopark, Summon, dan Traffic Light dan Stop Sign Control.

Meskipun pihak berwenang mengatakan bahwa meskipun mobil Tesla Motors dilengkapi dengan perangkat lunak Full Self Driving, pengemudi harus tetap siap untuk mengambil alih setiap saat. Namun banyak yang masih menganggap enteng peringatan ini. Baru-baru ini, seorang pengemudi dan penumpang keduanya ketahuan tidur di dalam mobil Tesla yang sedang bergerak. Meskipun baru-baru ini dibagikan dari pegangan berikut, sumber lain menyarankan video itu dari 2019.

Lokasi pasti dari mana pengambilannya tidak diketahui, tetapi rekaman itu memicu perdebatan sengit di Twitter.

Sistem penggerak otomatis Tesla sebelumnya telah terlibat dalam kecelakaan lain. Pada Februari 2020, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS menemukan bahwa sistem penggerak Tesla yang sebagian otomatis mengarahkan SUV listrik ke penghalang beton di jalan bebas hambatan Silicon Valley karena beroperasi dalam kondisi yang tidak dapat ditangani dan karena pengemudinya kemungkinan terganggu oleh bermain game di smartphone-nya.

Tahun lalu, seorang pria Kanada sedang tidur nyenyak dengan Tesla-nya dalam mode autopilot pada kecepatan 150 km / jam.

Polisi di Alberta diperingatkan oleh pengemudi lain yang menelepon 911 untuk menginformasikan tentang Tesla Model S 2019 yang melaju kencang di tengah sore dengan dua orang di kursi depan, keduanya tertidur.