Gelanggang Pantun DKR dan Sultan Resto, 6 Peserta Melaju ke Final
RIAU24.COM - PEKANBARU- Pantun yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada 17 Desember 2020, mendapat perhatian khusus oleh Dewan Kesenian Riau (DKR). Sebagai bentuk apresiasinya DKR melalui Komte Sastra menggelar Gelanggan Pantun bekerjasama dengan Sultan Resto.
Kegiatan ini sekaligus untuk mendorong generasi muda dan berbagai pihak untuk peduli dan sama-sama menghidupkan tradisi berpantun di masyarakat Riau.
Gelanggang pantun yang dilaksanakan tanggal 15 dan 17 Januari ini dilaksanakan dengan dua putaran, yakni putaran penyisihan dan putaran final.
Pada pelaksanaan final yang akan digelar di Sultan Resto Jalan Ronggo Warsito Pekanbaru, secara tatap muka. "Di sini finalis akan menunjukkan kelihaiannya berpantun satu sama lain, saling jual beli pantun. Sesuai dengan tema yang telah ditetapkan oleh panitia," terang DM Ningsih selaku Ketua Komite Sastra DKR yang pelaksana kegiatan.
Adapun peserta yang akan melaju ke putaran final yakni; Miftahul Ikhsan, Fadila Firza, Eko Wahyudi, Delsi Hendria, Muhammad Sarbain, Reza Juanda.
Enam peserta ini akan menunjukkan kebolehannya di hadapan para juri yakni lain Taufik ikram jamil (Budayawan), Arifin Senggoro (praktisi), dan Jefri Al Malay (akademisi).
Taufik Ikram Jamil pada kesempatan tersebut sangat menyambut baik kegiatan ini, kegiatan ini menjadi ajang mencari generasi muda penerus pantun. "Sebab bila kegiatan semacam ini tidak diadakan maka akan sulit kita menumbuhkan para pemantun baru dari kalangan generasi muda," ungkapnya.
DKR, kata Ketum DKR Taufik Hidayat, sangat berharap kegiatan-kegiatan semacam ini bisa dilaksanakan oleh berbagai pihak dengan berbagai kreatifitas masing-masing. Bisa melalui perlombaan, penerbitan buku pantun, diskusi, dan lain sebagainya.
Sementara itu pemilik Sultan Resto dr Rahman mengaku sangat berbangga hati karena sudah bisa berkerja sama dengan DKR dalam helat Gelanggang Pantun.
"Jujur saya katakan, keberadaan Sultan Resto bukan saja dalam konteks usaha tapi kami juga ingin menjadi bagian dari pelestarian dan pengembangan terhadap khazanah Melayu," ucap Rahman. (rls)