RIAU24.COM -  Pemerintah kota Seoul telah memicu kemarahan setelah menawarkan nasihat seksis kepada wanita hamil yang meminta mereka untuk memasak dan tetap kurus untuk suami mereka. Nasihat itu juga meminta para wanita memastikan suaminya memiliki pakaian bersih dan cukup makan saat mereka di rumah sakit saat melahirkan, lapor The Guardian.

Pedoman tersebut juga mengatakan wanita hamil "harus menyiapkan pakaian dalam, kaus kaki, kemeja, saputangan, dan pakaian luar di laci untuk dipakai suami dan anak selama 3 hingga 7 hari saat Anda di rumah sakit," dan disarankan membeli ikat rambut "sehingga Anda tidak terlihat acak-acakan, karena Anda tidak akan bisa mencuci rambut untuk sementara waktu. "

Artikel tersebut diterbitkan di Pusat Informasi Kehamilan dan Persalinan Seoul. Pedoman kehamilan dalam artikel tersebut awalnya diposting pada 2019, tetapi menarik perhatian publik baru-baru ini setelah tangkapan layar diedarkan.

"Hindari menimbulkan ketidaknyamanan bagi keluarga Anda dengan memeriksa apakah ada cukup tisu toilet, pasta gigi, sikat gigi, sabun dan deterjen," kata situs web tersebut.

Korea Selatan sedang menghadapi krisis demografis karena angka kelahirannya yang turun dengan perempuan menghadapi beban ganda dalam pekerjaan dan perawatan anak. Warga Korea Selatan yang terkejut memulai petisi yang meminta agar pejabat yang bertanggung jawab atas pos tersebut dihukum dan membuat permintaan maaf publik.

"Tujuan dari situs web tersebut tampaknya untuk mempromosikan kehidupan lajang dan bukan menjadi ibu," petisi tersebut berbunyi, menambahkan: "Apakah kota Seoul menganggap wanita sebagai barang publik yang melahirkan?"

Dalam sebuah pernyataan kepada AFP pada hari Senin, pemerintah kota Seoul mengakui bahwa mereka telah gagal untuk "meninjau secara menyeluruh" isinya sebelum mempostingnya di situsnya.