Kisah Syekh Ali Jaber yang Memilih Jadi WNI
"Ya (dapat kewarganegaraan Indonesia dari) Bapak Presiden SBY. Sebenarnya saya tidak memilih, ketika saya datang ke Indonesia kunjungan silaturahmi saja. Ketika saya mendapat kesempatan salat magrib di Masjid Agung Sunda Kelapa, saya diajak sama satu sahabat untuk salat di masjid. Kebetulan saat saya di sana bertemu dengan pengurus masjid yang mendorong saya menjadi imam," paparnya.
"Kebetulan saya jadi imam beliau tersentuh dan minta lagi. Cuma visa saya sebagai orang asing bisa habis tapi ternya mereka bisa membantu untuk tinggal. Ada sebuah kesan, jadi saya mau menetap di Indonesia," sambungnya.
Syekh bahkan menjelaskan bahwa sejak beberapa tahun belakangan ini dirinya sudah menjadi WNI. Kata Syekh Ali, ia juga memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Indonesia yang berlaku seumur hidup. Sudah tujuh tahun menetap di Indonesia, Syekh Ali pun sudah fasih berbahasa Indonesia dengan baik.
Ia menjelaskan bahwa pergaulan yang membuatnya fasih berbahasa Indonesia. Awalnya, saat datang ke Indonesia ia mengaku sama sekali tak bisa berbicara dalam bahasa Indonesia.
"Saya sekarang sudah masuk 7 tahun. Sebenernya sejak 2008 saya belum bisa (bicara dalam bahasa Indonesia). Sebenernya bahasa itu bagaimana kita sehari-hari. Jadi saya bergaul, mungkin bahasa saya selalu dikatakan teman-teman saya lebih ke bahasa gaul," jelasnya.