MUI Minta Jokowi Pilih Kapolri Bukan Sekadar Dekat, tapi Diterima Umat
RIAU24.COM - Majelis Ulama Indonesia meminta Presiden Joko Widodo lebih arif dan bijaksana dalam memilih calon kepala Kepolisian Republik Indonesia (kapolri) yang baru menggantikan Jenderal Idham Azis.
Menurut Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas, penunjukan orang nomor satu di Korps Bhayangkara tidak baik hanya karena berdasarkan kedekatan seorang Kepala Negara.
"Akan mencalonkan dan menunjuk seseorang menjadi kapolri, pertimbangannya tentu tidak cukup hanya didasarkan kepada kedekatan, loyalitas dan profesionalitas saja, tapi harus lebih luas dari itu, yaitu mana yang lebih besar maslahat dan manfaatnya bagi bangsa dan negara," kata Anwar mengutip dari Vivanews. Selasa 12 Januari 2021.
Anwar bilang, yang perlu diketahui oleh Presiden Jokowi adalah akhir-akhir ini muncul anggapan bahwa hubungan antara pemerintah dan umat Islam agak terganggu. Sebab, ada sebagian umat Islam yang melihat bahwa telah terjadi kriminalisasi terhadap ulama.
"Meskipun pemerintah katanya tidak melakukan itu, tapi sikap dan pandangan ini tentu tidak boleh dianggap enteng oleh pemerintah karena dia bisa menjadi seperti api di dalam sekam," kata dia.
"Apalagi kalau seandainya sebagian besar umat Islam merasa terus-menerus disakiti dan dikecewakan, ditambah lagi dengan persoalan krisis kesehatan karena COVID-19 yang tidak jelas kapan berakhirnya dan juga krisis ekonomi yang cukup berat," sambungnya.