Kebijakan Baru WhatsApp Membuat Para Pengguna Berlari Ke Signal dan Telegram
RIAU24.COM - Aplikasi perpesanan Signal dikabarkan telah mengalami peningkatan penggunaan dalam beberapa hari terakhir. Ini terjadi seiring dengan kebijakan privasi baru WhatsApp yang membagikan data dengan Facebook.
Menurut laporan data Menara Sensor, jumlah unduhan dan pemasangan aplikasi Signal dan Telegram telah meningkat secara dramatis. Sedangkan jumlah pengguna WhatsApp mengalami penurunan. Tercatat lebih dari 100.000 pengguna baru menginstal Signal, baik di App Store maupun dari Google Play Store. Hal yang sama terjadi pada Telegram, yang menerima hampir 2,2 juta unduhan baru.
Data tersebut juga menunjukkan penginstalan baru aplikasi WhatsApp turun 11 persen, pada pekan pertama 2021. Meski mengalami penurunan, jumlah unduhan WhatApp masih terbilang tinggi, sekitar 10,5 juta unduhan.
Popularitas Signal dilaporkan melonjak, setelah didukung oleh Elon Musk di Twitter. Bos Tesla dan SpaceX itu pun menyarankan pengikutnya untuk menggunakan Signal. Banding Musk adalah karena perubahan terbaru pada kebijakan privasi Facebook. Pembaruan tersebut memungkinkan layanan Facebook mengelola data pengguna untuk menjadi pasar sasaran iklannya.
Meluncurkan Mashable, Signal adalah aplikasi perpesanan dan obrolan suara gratis yang berfokus pada privasi. Signal dapat digunakan di Apple, smartphone Android, dan melalui desktop.
Sinyal dianggap sangat pribadi. Komunikasi pada Signal diklaim sebagai terenkripsi ujung-ke-ujung, yang berarti hanya orang-orang dalam pesan yang dapat melihat konten pesan-pesan ini. Bahkan perusahaan tidak dapat melihat pesan yang dikirim.