Kisah Para Keluarga dan Teman-Teman Para Penumpang Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air : Kami Berharap Mereka Masih Hidup
Istrinya telah mengisolasi saat hamil selama pandemi virus corona, menurut Ebta, itulah sebabnya dia tidak melakukan perjalanan ke Pontianak ketika Wahyudi pertama kali ditempatkan di taman nasional.
Turut hadir dalam penerbangan itu Mulyadi P Tamsir dan istrinya Makrufatul Yeti.
Pasangan itu baru saja menikah bulan lalu dan sedang dalam perjalanan dari Jakarta, tempat mereka tinggal, ke kampung halaman Mulyadi di Pontianak sehingga dia bisa memperkenalkan istrinya kepada keluarga besarnya, kata Alwi Hasbi Silalahi, ketua Himpunan Mahasiswa Muslim (HMI), mantan kolega dan teman Mulyadi dari Sumatera Utara.
Mulyadi pernah menjadi Ketua HMI Indonesia dari tahun 2016 hingga 2018, namun sempat hengkang dari Hanura, salah satu partai politik Indonesia, dan Silalahi mengatakan kabar pesawat yang jatuh tersebut telah menimbulkan curahan duka di seluruh komunitas HMI.
“Terakhir saya berbicara dengan Mulyadi tentang pernikahannya. Kemudian hal berikutnya yang saya dengar adalah dia ada di pesawat, ”kata Silalahi kepada Al Jazeera, menambahkan bahwa dia terkejut ketika mendengar bahwa pesawat kehilangan kontak dengan pengatur lalu lintas udara.
“Semua temannya sangat sedih mendengar berita ini, terutama karena dia baru saja menikah dan akan segera berkeluarga. Kami berdoa untuknya dan keselamatannya. Seluruh HMI di seluruh Indonesia berduka dan kami berdoa sekeras yang kami bisa. ”