Kisah Para Keluarga dan Teman-Teman Para Penumpang Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air : Kami Berharap Mereka Masih Hidup
Pihak keluarga mencurigai NAM Air yang merupakan anak usaha Sriwijaya Air mengalihkan penumpang ke penerbangan selanjutnya karena penjualan tiket yang rendah. Penggabungan penerbangan tersebut juga berarti bahwa pesawat Sriwijaya Air tersebut membawa enam awak tambahan dari penerbangan NAM Air yang dibatalkan tersebut, termasuk Kapten Didik Gunardi, Perwira Pertama Fadly Satrianto, dan empat awak kabin.
Pada hari Minggu, Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas) merilis foto-foto petugas yang menemukan puing-puing dan barang-barang lain dari lokasi kecelakaan yang dicurigai, termasuk kaus merah muda seorang anak, yang diyakini Qurdani milik Yumna.
“Dia tidak memakainya saat dia pergi, tapi ibunya telah mengemasnya di dalam kopernya. Dia sering memakainya, jadi kami langsung mengenalinya saat kami melihatnya di TV. Kami 80 persen yakin itu kaosnya, ”ujarnya.
Sebelum naik pesawat ke Pontianak, ibu Yumna, Windania, memposting sederet Instagram story tentang keluarga yang berjalan di bandara, salah satunya bertuliskan: “Bye bye all my family… We are going home ya.”
Posting tersebut telah menjadi viral, dengan anggota masyarakat meninggalkan pesan belasungkawa.
Qurdani, berbicara kepada Al Jazeera dari RS Polri Kramat Jati di Jakarta di mana keluarga berkumpul untuk menunggu kabar dan membantu proses identifikasi, mengatakan orang tua Athar sudah memberikan sampel DNA di Pontianak, dan keluarga Ismail serta Rahmawati sudah memberikan sampel di Jakarta. .