Menu

London Akan Menggunakan Rumah Sakit Lapangan di Tengah Tekanan COVID-19 yang Semakin Akut

Devi 8 Jan 2021, 10:26
Foto : Liputan6
Foto : Liputan6

Dalam langkah pengetatan lain, pemerintah mengumumkan Jumat bahwa mulai minggu depan semua orang yang datang dari negara lain harus memberikan bukti tes COVID-19 negatif yang diambil dalam 72 jam sebelum keberangkatan. Ada pengecualian untuk beberapa, termasuk pengemudi truk, awak pesawat, dan anak-anak di bawah 11 tahun.

Banyak pakar kesehatan masyarakat telah lama mendesak Inggris untuk mengadopsi langkah tersebut sebagai cara mengurangi infeksi impor, meskipun virus lebih menyebar di Inggris daripada di banyak negara lain.

Pemerintah mengatakan langkah itu akan membantu melindungi dari varian baru virus, seperti yang baru-baru ini diidentifikasi di Afrika Selatan. Inggris mencatat kematian terkait virus yang setara dengan beberapa hari terburuk pandemi. Pada hari Kamis, angka pemerintah menunjukkan bahwa 1.162 orang lainnya dilaporkan meninggal dalam 28 hari setelah dites positif terkena virus. Itu hanya sedikit dari rekor tertinggi 1.224 kematian pada 21 April.

Total korban tewas terkait virus di Inggris sekarang adalah 78.508. Menurut angka yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University, Inggris kembali menjadi negara yang paling parah terkena dampak COVID di Eropa dalam hal total kematian terkait COVID.

Meskipun jumlah kasus baru turun menjadi 52.618 dari rekor hari sebelumnya 62.322, rata-rata tujuh hari berjalan sekitar tiga kali lebih tinggi daripada sebulan lalu. Mengingat kelambatan yang terlibat, Inggris dapat menghadapi lebih banyak hari kematian terkait virus setiap hari yang sangat tinggi.

Johnson mengatakan kemungkinan jumlah kematian terkait virus di Inggris akan tinggi "secara tragis" tetapi pada akhirnya akan bergantung pada faktor-faktor seperti kecepatan peluncuran vaksin dan kepatuhan masyarakat terhadap penguncian.

Halaman: 123Lihat Semua