RIAU24.COM -  Penguasa Korea Utara, Kim Jong-un, telah mengakui sebagian besar kebijakan ekonominya telah gagal, dan berjanji untuk menghindari terulangnya "pelajaran yang menyakitkan". Dia membuat pengakuan pada pertemuan langka partai yang berkuasa di negara itu.

Kim mengatakan kepada kongres partai Buruh bahwa rencana ekonomi lima tahunnya telah gagal mencapai tujuannya "di hampir semua bidang," kata media pemerintah Korea Utara pada hari Rabu. “Kita harus lebih jauh mempromosikan dan memperluas keberhasilan dan kemenangan yang telah kita capai melalui upaya keras kita, tetapi mencegah kita mengalami pelajaran yang menyakitkan lagi,” katanya.

Kongres dibuka dengan Kim menghadapi tantangan terberat selama sembilan tahun pemerintahannya, yang disebabkan oleh apa yang dia katakan sebagai krisis "belum pernah terjadi sebelumnya", tulis The Guardian.

Negara ini telah gagal dalam tahun yang sulit dengan bencana alam serta menanggung dampak pandemi Covid, di samping sanksi internasional yang diberlakukan sebagai tanggapan terhadap program rudal nuklir dan balistiknya.

Korea Utara terus mengklaim tidak memiliki kasus virus korona yang tercatat, tetapi penutupan perbatasan dan penangguhan penerbangan internasional telah menekan ekonomi.

Perdagangan dengan China turun hampir 80% dalam 11 bulan pertama tahun 2020, menurut Song Jaeguk, seorang analis di IBK Economic Research Institute di Seoul, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019.