Restoran Ini Bikin Heboh, Didesain dengan Tema Komunis dan Bebas Beroperasi Selama Beberapa Tahun, Begini Nasib Pemiliknya Sekarang
RIAU24.COM - Kabar heboh dan akhirnya viral di media sosial, datang dari Malaysia. Hal itu setelah terungkap ada restoran yang mengusung tema komunis. Mulai dari walpaper hingga pernak-pernik lainnya semua berisi hal-hal yang berbau komunis.
Meski di negara tetangga itu paham komunis dilarang, namun restoran yang berada di Bukit Mertajam, Kota Penang, bebas beroperasi hingga empat tahun. Belakangan, keberadaannya baru membuat heboh setelah pada suatu ketika restoran itu kebanjiran pengunjung. Mereka langsung terpana melihat tema yang diusung restoran itu. Buntutnya, sang pemilik pun dilaporkan kepada aparat setempat.
Dilansir detik dari berbagai sumber, Rabu 6 Januari 2021, restoran yang disebutkan namanya itu dibangun Joey, seorang wanita asal China dan suaminya yang merupakan warga Malaysia.
Menurut Joey, ide tentang tema restoran ini muncul setelah mereka jalan-jalan ke kampungnya di China. Di tempat itu, mereka menemukan restoran yang mengusung tema komunis tersebut.
Mereka pun sepakat untuk mendirikan restoran dengan bentuk serupa, saat kembali lagi ke Malaysia.
"Ketika pertama kali melihat desain semacam ini, saya menganggapnya menarik dan lucu, lalu berpikir itu akan menarik pelanggan (dengan cara foto dan mengunggahnya di media sosial)," ungkap Joey.
Rencana itu akhirnya benar-benar mereka laksanakan setelah tiba di Penang. Kalau dlihat dari luar, restoran ini tampak biasa saja. Namun ketika masuk ke dalamnya, suasananya langsung berubah total.
Seluruh dinding restoran dipenuhi dengan karikatur Mao Tse Tung, yang tak lain adalah bapak pendiri Republik Rakyat China yang juga komunis revolusioner. Sosok ini sendiri adalah legenda di China.
Dalam wallpaper tersebut Mao Tse Tung terlihat di kelilingi oleh tentara. Mereka juga memegang buku merah yang dan mengenakan seragam komunis. Tak hanya itu, piring untuk makan juga dihiasi dengan karikatur Presiden Tiongkok, Xi Jinpin.
Keberadaan restoran ini, baru mulai jadi sorotan saat libur tahun baru 2021. Ketika itu, restoran ini kebanjiran pengunjung. Namun saat masuk ke dalam, mereka dibuat terpana dengan tema ada yang di dalamnya.
Ada tulisan dalam wallpaper, yang dianggap sebagai pesan propaganda komunis. Sontak saja, pasangan suami istri ini langsung dikira pendukung komunis. Buntutnya, restoran itu pun dilaporkan ke polisi setempat.
Buntutnya, polisi pun datang dan mengintrogasi pemilik restoran tersebut.
Usut punya usut, tulisan yang ada di dinding bukanlah propaganda komunis. Joey mengatakan bahwa teks mandarin itu berisi slogan kuliner yang lucu.
"Teksnya bukan tentang komunisme, bahkan tak menyentuh topik itu. Isi pesannya tentang makanan dan restoran kami," jelasnya.
Belakangan terungkap, ternyata pasangan suami istri ini juga membangun restoran dengan konsep serupa di kawasan lain, yakni di George Town. Namun untuk restoran yang satu ini, tidak ada yang melaporkan Joey dan suaminya ke polisi.
Saat ini, wallpaper di restoran tersebut telah dilepas dan disita polisi. Sementara lima karyawan restoran harus ditahan untuk diintrogasi.
Sedangkan Joey dan suami kini sedang berada di bawah karantina mandiri di rumah karena pandemi. Pihak kepolisian masih terus menyelidiki kasus ini berdasarkan dua ketentuan terpisah.
"Katika saya memulai bisnis saya sendiri, saya memutuskan untuk menggunakan ini sebagai tema. Tapi saya benar-benar tidak menyangka bahwa saya akan mendapatkan masalah hukum empat tahun kemudian," ujar Joey.