Rela Dipenjara dan Diancam Dibunuh Karena Tolak Jadi Tentara Israel, Ini Sosok Hallel Rabin
RIAU24.COM - Israel memiliki kekuatan militer bernama Pasukan Pertahanan Israel (IDF). IDF secara resmi diperkenalkan oleh Perdana Menteri pertama Israel David Ben-Gurion pada tahun 1948.
Dilansir dari Sindonews, ternyata keyakinan David Ben-Gurion yang percaya "seluruh bangsa (Israel) adalah tentara" tak berlaku bagi Hallel Rabin (19).
Gadis itu menolak wajib militer dan rela masuk penjara 56 hari. Alasan Hallel Rabin karena menjadi tentara Israel itu memungkinkan penjahat, pencuri, dan penipu berkeliaran bebas dan menjalankan negara.
Aksi yang jarang terjadi di Israel itu membuat Hallel Rabin mendapat sorotan. Hingga Hallel Rabin dituduh pengkhianat bahkan di media sosial (Medsos) dirinya mendapat ancaman pembunuhan.
"Militer adalah salah satu sistem yang paling terorganisir dan diminyaki dengan baik di negara ini, dan menentangnya karena motif ideologis, moral atau politik hampir dianggap tabu, jadi tindakan saya juga disambut dengan reaksi bermusuhan dan ekspresi kebencian dan kemarahan," sebut Hallel Pabin pada Middle East Monitor (MEMO), Senin (4/1/2021).
Sebagai informasi semua warga Israel dan Druze Israel yang menginjak umur di atas 18 tahun harus melapor bertugas di militer. Sementara 20 persen populasi Arab di Israel dikecualikan dari kewajiban itu.