RIAU24.COM -  Amerika Serikat telah menjadi salah satu negara di dunia yang melakukan vaksinasi Covid-19 secara massal. Sebanyak 2 juta masyarakat di negara itu telah disuntik vaksin Corona buatan Pfizer-BioNTech dan Moderna pada minggu lalu. Lalu, seperti apa efek samping yang mereka rasakan? 

Kondisi itu akhirnya terungkap melalui Dr Anthony Fauci, pakar kesehatan penyakit menular Amerika Serikat (AS), yang juga Director of the National Institute to Allergy and Infectious Diseases (NIAID).

Menurutnya, seperti kebanyakan orang yang disuntik vaksin Corona, efek samping yang dirasakan adalah lengan terasa sakit.

"Satu-satunya hal yang saya rasakan, mungkin 6-10 jam setelah divaksin, saya merasa sedikit sakit di lengan dan mungkin masih terasa hingga 24 jam," ungkapnya, dikutip detik dari BGR, Senin 3 Januari 2020.

Ditambahkannya, sejauh ini tidak ditemukan adanya ada efek samping serius yang terjadi selama uji klinis vaksin Corona berlangsung. Memang ada relawan yang melaporkan mengalami gejala seperti sakit kepala atau nyeri otot usai disuntik vaksin. Menurutnya, gejala tersebut biasanya akan hilang dalam 24 jam.

Namun Fauci juga tak memungkiri fakta, ada laporan mengenai penerima vaksin Corona yang mengalami reaksi alergi yang parah. Dari indikasi awal, individu yang mengalami kondisi itu cenderung memiliki riwayat alergi parah.

Misalnya, Dr Hossein Sadrzadeh, yang memiliki riwayat alergi parah terhadap kerang. Kepada the new york yimes ia mengakui tekanan darahnya naik. Tak hanya itu, ia juga sempat mengalami syok anafilaksis setelah disuntik vaksin Corona.

Sementara laporan lain mengabarkan, kondisi Sadrzadeh saat ini sudah baik-baik saja.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) masih menyarankan orang dengan alergi yang tidak terlalu parah untuk mendapatkan vaksin Corona.

Sementara bagi mereka yang memiliki riwayat alergi, akan diminta menunggu selama 15 menit usai disuntik vaksin Corona untuk memastikan semuanya baik-baik saja. ***