Puluhan Orang Tewas Saat Sebuah Perahu Terbalik di Danau Albert Dekat Perbatasan Uganda-DRC
RIAU24.COM - Sedikitnya 26 orang tewas ketika kapal mereka tenggelam di Danau Albert, dekat perbatasan antara Uganda dan Republik Demokratik Kongo (DRC), kata pejabat Uganda kepada kantor berita AFP. Kapal itu membawa penumpang antara dua lokasi di Uganda di timur laut danau itu pada Rabu ketika "terkena angin kencang" dan "tenggelam di bawah air", kata pejabat setempat Ashraf Oromo pada hari Jumat.
"Kapal itu membawa lebih dari 50 orang di dalamnya, 26 mayat telah ditemukan, 21 orang berhasil diselamatkan," kata Oromo. Pencarian sedang berlangsung dan tidak ada lagi korban selamat yang diharapkan.
Otoritas lokal di DRC mengatakan setidaknya 33 orang tewas. Delapan orang selamat dari insiden yang terjadi di dekat lokasi Kolokoto di wilayah Mahagi, provinsi Ituri, DRC, kata juru bicara pemerintah provinsi kepada Anadolu Agency.
Seorang petugas marinir polisi wilayah, Samuel Onyango, membenarkan kecelakaan itu. “Karena kegagalan untuk mematuhi langkah-langkah keselamatan dan pola cuaca yang berubah dengan cepat, Danau Albert mengalami banyak kecelakaan,” kata Onyango.
Danau Albert, danau terbesar ketujuh di Afrika, berada di antara Uganda dan DRC. Banyak dari kedua negara, termasuk pedagang, menggunakan danau untuk mengangkut barang. Juru bicara provinsi Ituri Jean-Marie Nyolo menyalahkan layanan negara karena mengeluarkan dokumen perjalanan ilegal kepada operator kapal.
Perbatasan antara Uganda dan DRC telah ditutup selama beberapa bulan karena pandemi virus corona. “Korbannya adalah pedagang yang ingin kembali ke negaranya dengan membawa barang dari Uganda. Kami segera melakukan investigasi dan menyadari bahwa layanan kami, terutama departemen migrasi, mungkin telah mengeluarkan dokumen secara ilegal untuk mengizinkan kapal ini menyeberang, ”kata Nyolo.