Menu

Baru Menjabat Menteri Agama, Yaqut Cholil Diingatkan MUI Untuk Berhati-hati Soal ini: Pemerintah Bakal Repot Kemudian Hari

Muhammad Iqbal 25 Dec 2020, 16:38
Waketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas
Waketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas

RIAU24.COM - Waketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas, mengingatkan kepada Menteri Agama (Menag) yang baru, Yaqut Cholil Qoumas untuk berhati-hati soal dia yamg akan mengafirmasi hak beragama kelompok Syiah dan Ahmadiyah di Indonesia.

"Nanti lihat saja bagaimana sikap MUI tentang Syiah, tentang Ahmadiyah. Jadi ini masalah sangat sensitif," ujar Anwar Abbas dilansir dari Detik.com, Jumat, 25 Desember 2020.

Dia kemudian menjelaskan tentang Syiah dan Sunni. Anwar mengatakan Syiah merupakan kelompok di dalam Islam yang revolusioner. Dia memprediksi pemerintah RI akan repot di kemudian hari jika memberi kebebasan kepada kelompok Syiah di Indonesia.

"Apa beda Sunni dengan Syi'i (Syiah)? Kalau Syi'i itu lebih apa, lebih keras, lebih revolusioner, pasnya mereka lebih revolusioner. Coba saja lihat di negara Sunni, ndak revolusioner, istilahnya moderat saja. Wataknya Sunni itu sudah begitu. Syiah nggak moderat, keras, revolusioner," jelas Anwar.

"Saya menyimpulkan ya, kalau pemerintah memberi angin kepada Syiah, ya berarti pemerintahan hari ini aman. Tapi kalau lima periode berikutnya, repot itu menghadapi percekcokan Sunni-Syi'i di negeri ini," kata dia lagi.

Anwar pun mengingatkan kepada pemerintah untuk membuat kebijakan yang baik bukan untuk hari ini saja, tetapi juga baik untuk masa depan. Karena itu, dia meminta Menag Yaqut berhati-hati.

"Pertanyaan saya, apakah kebijakan yang kita buat hari ini hanya untuk hari ini atau jauh ke depan? Harus jauh ke depan. Oleh karena itu, bagi saya ya, hati-hati menyelesaikan permasalahan ini," kata Anwar.