Vaksin Sinovac Asal China Disebut-sebut Paling Lemah, Kabarnya Hanya Indonesia yang Memesan, Benarkah?
RIAU24.COM - Sebuah artikel yang terbit di media Al Jazeera sekitar sebulan lalu, menimbulkan sejumlah pertanyaan terhadap efektivitas vaksin Covid-19 asal China, Sinovac. Dalam artikel yang memuat tabel tentang perkembangan uji klinis beragam vaksin Corona tersebut, vaksin Corona Sinovac diberi label 'low' terkait repons imun dan berada di urutan paling bawah.
Sedangkan Pfizer, vaksin produksi Amerika Serikat, dalam tabel tersebut disebut memicu respons imun paling tinggi dengan angka 95 persen.
Tak hanya itu, Indonesia juga sempat disebut-sebut sebagai satu-satunya negara yang mengimpor vaksin asal China tersebut. Lalu, bagaimana respon pemerintah Indonesia?
Menyikapi hal itu, juru bicara Vaksinasi Covid-19 Lucia Rizka Andalusia, yang juga dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menegaskan, Selain Indonesia, ada beberapa negara yang juga memesan vaksin Corona dari China, yaitu Sinovac. Di antaranya Brasil, Turki, Singapura, Chili, dan Filipina.
"Bahkan, Mesir juga sedang bernegosiasi untuk bisa memproduksi vaksin Sinovac di Mesir," jelasnya dalam laman resmi Satgas, seperti dilansir detik, Senin 21 Desember 2020.
Sementara itu, terkait kabar yang menyebutkan vaksin Sinovac merupakan vaksin yang memberikan respons imun paling lemah, Lucia kembali membantahnya.
"Sampai saat ini belum ada pengumuman tingkat efikasi vaksin Sinovac baik dari pihak produsen maupun badan pengawas obat di negara tempat dilakukannya uji klinik," lanjutnya.
"Hingga saat ini, tidak ada dokumen dan informasi resmi dari WHO yang membandingkan respon imunitas 10 kandidat vaksin, atau pernyataan bahwa vaksin Sinovac rendah sebagaimana ditampilkan dalam pemberitaan," ujarnya, seraya mengakui sudah mengonfirmasi hal ini kepada pihak WHO Indonesia.
Terus, seperti apa perkembangan efikasi vaksin Corona Sinovac?
"Sampai saat ini belum ada pengumuman tingkat efikasi vaksin Sinovac baik dari pihak produsen maupun badan pengawas obat di negara tempat dilakukannya uji klinik," lanjutnya.
Menurutnya, BPOM tetap memastikan vaksin Corona yang akan digunakan di Indonesia aman, efektif dan bermutu jika sudah mendapat izin penggunaan darurat nantinya.
"Badan POM, bersama Komite Nasional Penilai Obat dan para ahli, akan memastikan dan mengawal aspek keamanan, khasiat serta mutu dari vaksin Covid-19 yang akan digunakan untuk program vaksinasi. Sehingga sesuai standar yang ditetapkan WHO," tutupnya. ***