Ingin Mencocokkan Kasus Tewasnya 6 Pengikut FPI, Komnas HAM Akan Kunjungi Polda Metro
RIAU24.COM - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan mengunjungi Polda Metro Jaya, Senin, 21 Desember. Tujuannya, memeriksa mobil yang membawa enam pasukan khusus FPI yang sedang mengawal Rizieq Shihab yang tewas.
“Nanti sore akan kami cek mobilnya. Sudah kami konfirmasi di car station, di Polda Metro Jaya karena mobilnya ada di sana,” kata Ketua Tim Investigasi Komnas HAM Choirul Anam kepada wartawan di kantor Komnas HAM, Menteng, Pusat. Jakarta, Senin, 21 Desember. Menurut dia, pihaknya sudah melayangkan surat ke Bareskrim Mabes Polri terkait kegiatan itu. Pemeriksaan mobil dilakukan di Polda Metro Jaya karena secara teknis mobil sulit dibawa ke kantor Komnas HAM.
“Informasi yang kami dapat, ada mobil yang harus diderek, jadi nanti kita lihat di sana,” ujarnya.
Belakangan dalam pemeriksaan, Anam mengatakan, pihaknya akan mengecek kondisi mobil tersebut. Termasuk mencocokkan semua temuan yang ada.
“Kami cek semuanya, kami akan cocokkan dengan berbagai temuan yang sudah kami peroleh. Nanti kami akan mengujinya dengan analisis ada tidaknya kecocokan antara informasi dengan bukti fisik mobil tersebut,” imbuhnya.
Diketahui, Komnas HAM memang telah membentuk tim investigasi untuk mengusut kasus penembakan yang menewaskan enam pasukan FPI tersebut. Ada sejumlah pihak yang diperiksa, termasuk Kapolres Jakarta Irjen Pol Fadil Imran hingga dokter yang melakukan otopsi terhadap enam jenazah anggota FPI.
Sebelumnya, penembakan enam prajurit FPI terjadi sekitar pukul 00.30 WIB Senin, 7 Desember pagi.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, kejadian ini bermula saat polisi mendapat kabar bahwa massa pendukung Rizieq Shihab akan diterjunkan terkait penyidikan yang disebut Inspektur Jenderal Fadil yang beredar di banyak grup WhatsApp.
Polda melakukan investigasi kebenaran informasi dan mengikuti kendaraan yang dimasuki Rizieq. Di ruas tol Jakarta-Cikampek, Fadil mengatakan kendaraan petugas dicegat dan kemudian diserang menggunakan senjata api dan senjata tajam.
“Anggota yang terancam keselamatan nyawa karena diserang, kemudian diambil tindakan tegas, sehingga kelompok yang diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 orang tersebut meninggal sebanyak 6 orang,” kata Fadil.
Namun hal itu dibantah Juru Bicara FPI, Munarman. Munarman menegaskan, Rizieq hanya melakukan perjalanan untuk mengikuti pengajian di kediaman keluarga dekatnya. "Beritanya fitnah. Habib Rizieq ke luar Jakarta untuk menghadiri pengajian keluarga inti. Saya tidak mau sebutkan di mana. Ini hanya pengajian keluarga inti, tidak melibatkan pihak mana pun," kata Munarman.
Lebih lanjut, dia juga membantah pengikut Rizieq punya senjata api. Karena itu, Munarman menegaskan, tidak ada baku tembak yang dilakukan oleh polisi dan anggota laskar.