Salah Satu Staf Berkunjung ke Markas FPI, Kementerian Luar Negeri Minta Kedutaan Besar Jerman Membuat Pernyataan Resmi
RIAU24.COM - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia menuntut Kedutaan Besar Jerman (Kedutaan Besar) memberikan pernyataan resmi kepada publik terkait kunjungan salah satu stafnya ke Sekretariat DPP Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan, Jakarta Pusat. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahpahaman terkait masalah tersebut.
"Kementerian Luar Negeri meminta Kedutaan Besar Jerman memberikan pernyataan resmi kepada publik sebagaimana dijelaskan kepada Kementerian Luar Negeri," dikutip dari situs resmi Kemenlu.go.id, Senin, 21 Desember 2018.
Pasalnya, kedatangan staf kedutaan menjadi bola liar dan membuat klaim sepihak.
Dimana Sekretaris FPI Munarman dan Wakil Sekretaris Jenderal FPI Aziz Yanuar mengklaim kedatangan staf kedutaan Jerman sebagai bentuk dukungan dan akan memberikan pendidikan khusus atas tewasnya enam pasukan khusus FPI. Peristiwa ini disebut juga sebagai perhatian dunia.
Dimana semua klaim tersebut dibantah oleh Kedutaan Besar Jerman. Kedutaan Besar Jerman membantah semua yang disampaikan FPI.
Hal itu diketahui setelah Kementerian Luar Negeri memanggil Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Jerman. Dari keterangan tersebut diketahui bahwa kedatangan petugas kedutaan bukan atas perintah atau sepengetahuan pimpinan. Tetapi atas inisiatif pribadi staf.
"Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Jerman menegaskan bahwa kejadian tersebut tidak mencerminkan kebijakan Pemerintah dan Kedutaan Besar Jerman serta menolak keras kesan bahwa kedatangan staf kedutaan sebagai bentuk dukungan Jerman terhadap organisasi tersebut," tulisnya.
Dengan kejadian ini Kedutaan Besar Jerman meminta maaf dan menyesali apa yang telah terjadi. Dalam keterangan resminya, Kedutaan Besar Jerman juga secara tegas menyatakan dukungan dan komitmennya untuk melanjutkan kerja sama bilateral dengan Indonesia untuk memerangi intoleransi, radikalisme dan ujaran kebencian.
Kedutaan Jerman mengatakan bahwa staf diplomatik telah diminta untuk segera kembali untuk mempertanggungjawabkan tindakannya dan memberikan klarifikasi kepada pemerintahnya, tulisnya.