Pendukung Garis Keras Rizieq Shihab Bentrok Dengan Polisi Indonesia
RIAU24.COM - Para pendukung pemimpin Muslim Indonesia Muhammad Rizieq Shihab (MRS) bentrok dengan polisi selama demonstrasi di Jakarta, setelah menuntut MRS dibebaskan dari tahanan polisi.
Beberapa ratus pengunjuk rasa berkumpul di ibu kota negara mayoritas Muslim terbesar di dunia pada hari Jumat, dengan bentrokan terjadi setelah polisi mengatakan kepada kelompok itu bahwa pertemuan besar dilarang di tengah pandemi.
"Demi keselamatan jiwa kita ... polisi dan militer akan membubarkan pengunjuk rasa dan bertindak tegas," kata seorang petugas polisi kepada pengunjuk rasa, dengan meledakkan pesan melalui sound system.
Polisi telah menyelidiki Habib kontroversial tersebut atas pelanggaran protokol kesehatan selama pandemi setelah pertemuan besar untuk menandai kepulangannya ke Indonesia pada November setelah melarikan diri ke Arab Saudi pada 2017.
Indonesia sedang bergulat dengan wabah virus korona terburuk di Asia Tenggara, dengan rata-rata lebih dari 6.000 kasus baru per hari minggu ini.
Polisi mengerahkan ribuan orang di jalan-jalan Jakarta pada hari Jumat untuk menjaga protes, dengan persyaratan baru bagi orang-orang untuk menunjukkan tes COVID-19 cepat negatif untuk memasuki ibu kota yang kemungkinan akan menghalangi beberapa pendukung untuk bergabung dalam demonstrasi.
Rizieq adalah pimpinan Front Pembela Islam (FPI). Kepulangannya ke Indonesia ditandai dengan acara yang dihadiri ribuan pengikutnya.
Rizieq telah berangkat ke Arab Saudi di tengah tuduhan bahwa dia telah melanggar undang-undang anti-pornografi negara itu dengan bertukar pesan dan gambar asusila melalui aplikasi perpesanan WhatsApp dengan seorang wanita.
Seruan untuk pembebasannya juga muncul setelah enam pengawal MRS ditembak mati setelah bentrokan dengan polisi di jalan raya awal bulan ini.
FPI menjadi lebih berpengaruh secara politik dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah membantu mengatur unjuk rasa massal melawan mantan gubernur Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok pada tahun 2016 yang merupakan aksi demonstrasi terbesar dalam beberapa dekade.