Sempat Diragukan, Ini Alasan Kenapa Pemerintah Pilih Vaksin Sinovac Asal China
RIAU24.COM - Beberapa waktu lalu, Indonesia mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 single dose Sinovac yang dibuat oleh China. Adapun total vaksin Sinovac yang didatangkan Bio Farma adalah 3 juta dosis.
Setelah datang 1,2 juta dosis pada 6 Desember, 1,8 juta dosis akan datang pada akhir Desember atau awal Januari 2021 mendatang. Tapi, kedatangan vaksin tersebut sempat menjadi perbincangan dan sempat diragukan keamanannya.
Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan adapun dasar pemilihan vaksin COVID-19 harus memenuhi beberapa faktor seperti memenuhi unsur aman, efektif, dan mutu. Hal itu yang menjadi penentu pemerintah memilih vaksin Sinovac.
Melansir detik.com, adapun dasar pemilihan vaksin COVID-19 harus memenuhi beberapa faktor seperti vaksin yang terpilih harus memiliki unsur keamanan khasiat dan mutu yang terjamin oleh lembaga yang berwenang.
Tak hanya itu, harus dapat dibuktikan dari serangkaian pengujian yang dimulai dari pengujian praklinis, uji klinis tahap satu, dua dan tiga.
"Jika melihat timeline ataupun proses pengembangan, calon vaksin COVID-19 dari Sinovac termasuk satu dari 10 kandidat yang paling cepat dan sudah masuk ke uji klinis tahap 3. Selain itu, metode pembuatan vaksin menggunakan platform inactivated virus sudah dikuasai Bio Farma," kata Honesti dalam keterangan tertulis belum lama ini.
Hal tersebut diungkapkannya dalam Keterangan Pers 'Perencanaan Distribusi dan Quality Control Vaksin COVID-19' di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (8/12) lalu.
Ditambahkannya, dari sisi platform ataupun metode pembuatan vaksin menggunakan platform inactivated atau virus yang sudah dimatikan dan sudah terbukti pada jenis-jenis vaksin lainnya. "Platform atau metode tersebut sudah dikuasai oleh Bio Farma," tegasnya.
Kemudian faktor penentu lainnya adalah sistem mutu yang dimiliki oleh Sinovac yang sudah diakui oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Dalam kerja sama antara Bio Farma dengan Sinovac, terdapat juga transfer teknologi dalam hal pengujian-pengujian yang dibutuhkan.