Israel Akan Memulai Vaksinasi COVID-19 Pada 27 Desember 2020
Inggris mulai menyuntik warganya dengan vaksin yang sama pada hari Selasa. Israel juga telah mengontrak untuk membeli enam juta dosis vaksin COVID-19 dari perusahaan biotek AS Moderna yang diharapkan akan dikirimkan pada tahun 2021, memberikan total 14 juta suntikan untuk populasi sembilan juta.
Kedua obat tersebut memerlukan dua dosis untuk diberikan untuk perlindungan yang optimal. Vaksin Pfizer perlu disimpan pada suhu sangat rendah -70 derajat Celcius (-94 Fahrenheit), menimbulkan tantangan penanganan dan penyimpanan.
Berbicara di bandara, Netanyahu memuji "pusat penyimpanan logistik kami yang luar biasa, yang berjarak beberapa menit dari sini, dengan lemari es dan standar medis tertinggi di dunia". Israel memberlakukan penguncian nasional kedua pada bulan September, ketika negara itu memiliki salah satu tingkat infeksi per kapita tertinggi di dunia. Pembatasan sejak itu secara bertahap dikurangi di negara itu tetapi tingkat infeksi kembali meningkat.
Virus itu telah menginfeksi 349.916 orang Israel, 2.934 dari mereka secara fatal, menurut angka resmi hari Rabu. Sementara menegaskan kembali perlunya mengikuti "topeng, menjaga jarak, kebersihan dan mencegah pertemuan," Netanyahu tetap optimis.
"Kami sedang mengakhiri wabah itu," katanya dalam pidatonya Rabu malam. Pada hari Senin, kantor Netanyahu mengumumkan jam malam besar-besaran tetapi sejauh ini belum menerima persetujuan kabinet yang diperlukan untuk implementasinya dan tidak ada rincian yang dipublikasikan.
Pada Rabu malam, Netanyahu mengatakan pemerintah akan bertemu pada hari berikutnya untuk menyelesaikan pembatasan yang akan dikeluarkan. "Kami memutuskan untuk mengambil pertemuan yang diharapkan pada hari libur, Hanukah, Natal dan Tahun Baru, dan membatasinya untuk menyelamatkan nyawa," katanya.