Penanaman Mangrove di Bengkalis akan Sia-sia Jika Tidak Ada Tanggul Pemecah Ombak
RIAU24.COM - Pembina Kelompok Tani Hutan (KTH) Mangrove Ikatan Pemuda Melayu Peduli Lingkungan (IPMPL) 1 Desa Muntai Barat, Solihin, meminta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) mengalokasikan anggaran pemeliharaan tanaman mangrove yang sudah dilaksanakan masyarakat.
Saat ini sudah seluas 210 hektar kawasan pesisir Bengkalis yang sudah ditanami mangrove. Penanaman mangrove ini merupakan bagian dari Program Ekonomi Nasional (PEN)- Padat Karya Mangrove (PKM). Ada tiga kelompok tani hytan yang melaksanakannya, yakni KTH IPMPL1 Desa Muntai Barat seluas 100 Ha, KTH IPMPL 2 Desa Muntai seluas 80 Ha dan KTH Mangrove IPMPL 3 desa Pambang pesisir seluas 30 hektar.
"Jika mangrove yang telah ditanami ini tidak dirawat sampai benar-benar tumbuh atau setidak-tidaknya 8 hingga 12 bulan kedepan, saya yakin hasilnya akan menjadi sia-sia," ujarnya, Rabu (9/12/2020).
Dijelaskan Solihin, hasil kerja penanaman mangrove di areal lahan pantai atau kawasan lindung pantai seluas seratus hektar sepanjang pantai Desa Muntai Barat, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis Riau tersebut telah dikunjungi oleh Tenaga Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Afni Zulkifli, Senin (8/12/2020) lalu.
Afni memberikan penilaian terbaik atas pekerjaaan yang dilakukan tiga KTH di Bengkalis ini dari program yang sama dilaksanakan oleh KemenLHK RI melalui BPDAS masing-masing wilayah Provinsi.
"Dari seluruh program PEN-PKM yang saya lihat, ini yang terbaik. Terhadap Apa yang telah saya lihat ini, langsung saya sampaikan kepada Bu Mentri Siti Nurbaya melalui WA, beliau sangat gembira, sekaligus beliau menitip salam kepada masyarakat yang melaksanakan kegiatan PEN ini dengan baik" ungkap Afni seperti dituturkan Solihin.