RIAU24.COM -  Sudah 3 tahun berturut-turut para narapidana Penjara Pusat Tiruchy di Tamil Nadu memanen bawang merah organik. Sebanyak 500 kilo bawang dikirim ke Freedom Bazaar untuk dijual, seperti dikutip Riau24.com dari The New Indian Express.

Para pejabat mengatakan bahwa bawang organik tersebut dijual dengan harga Rs 80  (Rp 15 ribu) per kilo. Itu sekitar 20 persen lebih murah dari harga pasar. Di halaman penjara, 184 hektar tanah bisa diolah. Dari 51 hektar itu digunakan untuk menanam sayuran, sayuran hijau dan tebu.

“Hampir 90 persen tanaman dibudidayakan dengan menggunakan pupuk organik seperti vermikompos. Kami sedang mengupayakan 100 persen pertanian organik dalam beberapa hari mendatang. Batch pertama bawang merah di Bazaarsell seperti kacang goreng dan banyak orang menunjukkan minat untuk membeli sayuran yang ditanam secara organik, ”kata Thirumurugan, Pengawas Kantor (penanggung jawab Freedom Bazaar).

Langkah selanjutnya adalah membudidayakan tanaman jamu dan obat.

“Meski ada lebih dari 184 hektar lahan pertanian, hanya seperempatnya yang digunakan untuk bercocok tanam karena masalah irigasi. Musim hujan dan hujan karena topan telah memastikan jumlah air yang layak di tangki irigasi. Dengan ini, kami sudah mulai menyiapkan ladang untuk tanaman obat seperti tulsi, kembang sepatu, dll. Juga akan dibuat menjadi bubuk teh herbal dan disimpan untuk dijual, "kata Kanagaraj, Penjara DIG (kisaran Tiruchy).

Narapidana berubah menjadi petani bawang dan itu memberi mereka kesempatan untuk membuka lembaran baru kapan pun mereka kembali ke dunia nyata. Cara yang bagus untuk membawa kemajuan.