Dikendalikan dari Jarak 150 Meter Ternyata Ilmuwan Nuklir Iran Dibunuh Pakai Senapan Mesin
RIAU24.COM - Ilmuwan nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh, dibunuh dengan senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh, yang jauhnya sekitar 150 meter. Itu merupakan laporan kantor Fars, yang bertentangan dengan laporan rinci sebelumnya bahwa Fakhrizadeh dibunuh oleh tim komando 12 orang.
Mengutip "detail baru" yang diperoleh wartawannya dari sumber tak dikenal, Fars melaporkan pada hari Minggu 29 November 2020, bahwa kendaraan keamanan utama dalam konvoi tiga kendaraan mobil antipeluru milik ilmuwan Mohsen Fakhrizadeh meninggalkan posisi pengawalnya untuk mempersiapkan lokasi kedatangan di Absard, timur Teheran.
Saat itu, mobil yang membawa Fakhrizadeh dan istrinya terkena tembakan peluru. Dia keluar dari kendaraan, mengira suara itu disebabkan oleh kecelakaan, masalah mesin atau halangan lain. Senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh yang dipasang di mobil Nissan yang berjarak 150 meter kemudian ditembakkan ke ilmuwan tersebut, menghantam dia dua kali di bagian samping dan satu kali di bagian belakang, sehingga tulang belakangnya putus.
Seorang pengawal yang mencoba melindungi Fakhrizadeh kemudian ditembak beberapa kali. Nissan kemudian meledak. Kantor berita Fars melanjutkan para pembunuh tidak mengerahkan agen langsung di tempat serangan hari Jumat, yang berlangsung sekitar tiga menit.
Masih menurut Fars, pemilik Nissan yang tidak disebutkan namanya meninggalkan Iran dengan tujuan yang belum bisa diidentifikasi.
Deskripsi terbaru dari penyergapan tersebut bertentangan dengan laporan sebelumnya oleh Fars dan outlet berita lainnya. Rincian baru hanya dilaporkan dalam bahasa Persia pada saat artikel ini diterbitkan.