Menanam Mangrove untuk Menjaga Kedaulatan Negara
RIAU24.COM - Program Padat Karya Penanaman Mangrove (PKPM) yang digagas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (DASHL) Indragiri Rokan, mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah.
Penjabat (Pj) Bupati Bengkalis H Syahrial Abdi ikut hadir menanam mangrove kelompok budidaya padat jaya di Desa Muntai Barat, Kamis (26/11/2020).
Kehadiran Pj. Bupati Syahrial Abdi tersebut bertujuan ingin melihat langsung situasi dan kondisi yang ada saat ini khususnya di gerbang pesisir yakni masalah abrasi.
Dalam sambutannya Abdi mengucapkan terima kasih kepada penggagas KTH Mangrove Ikatan Pemuda Peduli Lingkungan 1 (IPMPL.1) yang menjadi mitra kerja program dari pemerintah pusat ini.
"Kegiatan seperti ini tidak bisa kita laksanakan sendiri harus dibangun sinergi dan kolaborasi, sehingga kegiatan ini bisa dilaksanakan. Program ini juga sesuai dengan Visi Misi Gubri dan Wagubri yakni Riau Hijau, dan kita pastikan program ini akan terlaksana dengan sebaik-baiknya. Ini adalah kedaulatan rakyat, mundur satu meter pantai kita maka semakin mundur juga kedaulatan negara kita," tegas Abdi.
Di Bengkalis, pelaksanaan PKPM dilaksanakan di Desa Pangkalan Pinang, Makeruh, Teluk Lecah, Kembung Luar, Pambang Pesisir, Palkun, Sekodi, Air Putih dan Pakning Asal. Semuanya berada di bawang KPH Bengkalis Pulau selaku pemangku kawasan.
PKPM di Bengkalis memberi pekerjaan bagi sekitar 327 masyarakat yang menjadi anggota kelompok. PKPM merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). KLHK memperluas cakupan kegiatan Padat Karya Penanaman Mangrove (PKM) seluas 15.000 ha di 34 provinsi.
PKM merupakan kegiatan yang benar-benar berorientasi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir, dengan melibatkan Kelompok Tani Hutan (KTH).Penanaman mangrove tahun 2020 ini dilaksanakan oleh 863 kelompok masyarakat (Pokmas), dan melibatkan lebih dari 30 ribu orang dalam 50 hari kerja, atau bila dihitungkan dengan jumlah hari orang kerja (HOK) akan mencapai lebih dari 1,5 juta HOK.
Sementara itu melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS) Indragiri Rokan, pelaksanaan program PKM di Provinsi Riau meliputi luasan mencapai 692 ribu ha.
Lokasi kegiatan tersebar di 5 Kabupaten, yakni Kabupaten Rokan Hilir (25 ha), Siak (8 ha), Bengkalis (319 ha), Kepulauan Meranti (55 ha) dan Inhil (285 ha).
"Kegiatan PKPM ini bukan hanya bertujuan untuk pemulihan lingkungan, tapi juga untuk pemulihan ekonomi masyarakat di masa pandemi. Di Riau PKPM berhasil menyasar 36 kelompok tani dengan sekitar 1.552 orang anggota. Mereka inilah masyarakat yang mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari program padat karya mangrove," kata Kepala BPDASHL Indragiri Rokan KLHK, Ir.Tri Esti Indrarwati. ***