Bertanggung Jawab Atas Ditangkapnya Ditangkap Edhy Prabowo, Arief Poyuono Minta Prabowo Mundur dari Mentan dan Ketum Gerindra
RIAU24.COM - Politisi Gerindra, Arief Poyuono menyebutkan jika ditangkapnya Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo telah menghancurkan cita-cita Prabowo menjadi Presiden RI.
"Ini pelajaran besar sekaligus tabokan besar bagi Prabowo sebagai bos besarnya Edhy Prabowo bahwa ternyata mulut yang sudah berbusa-busa dengan mengatakan korupsi di Indonesia sudah stadium empat, ternyata justru Edhy Prabowo, anak buahnya dan asli didikan Prabowo sendiri, justru menjadi menteri pertama di era Jokowi yang terkena operasi tangkap tangan," jelasnya dilansir dari Detik.com, Kamis, 26 November 2020.
Dikata dia, Prabowo seharusnya sejak awal mewanti-wanti para kadernya di Gerindra agar tidak memanfaatkan 'kekuasaan' untuk kepentingan pribadi.
Tapi, karena tidak dilakukan, kata Poyuono, Prabowo yang harus menanggung akibatnya, bahkan Gerindra pun terkena imbas.
"Sudah sejak awal harusnya Prabowo Subianto yang katanya ingin Indonesia bersih dari KKN, harusnya mengingatkan dan melarang para kadernya dan keluarganya untuk memanfaatkan kekuasaan untuk berbisnis, contoh saja izin ekspor lobster banyak yang diberi izin kepada perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan kader Gerindra dan keluarga. Tapi nyata justru mendiamkan saja dan bisu seribu bahasa," jelas Poyuono lagi.
"Nah dengan ditangkapnya Edhy Prabowo, maka tamat sudah cita-cita Prabowo jadi presiden Indonesia, serta akan berpengaruh terhadap elektabilitas Partai Gerindra," ucapnya.
Dia juga meminta Prabowo bertanggung jawab atas tertangkapnya Edhy Prabowo. Poyuono menyebut Prabowo seharusnya mundur sebagai Menteri Pertahanan dan juga Ketum Gerindra.
"Dengan itu Prabowo Subianto harus bertanggung jawab kepada masyarakat pemilih Gerindra atas ketidakmampuan menjaga disiplin para kadernya hingga berpotensi besar menghancurkan marwah partai," ucap Poyuono.
"Atau, jika Prabowo gentleman, dia harus mundur dari kabinet Jokowi-Maruf Amin serta mundur dari Gerindra," tuturnya.