RIAU24.COM - Lengkungan laut ikonik Pantai Mbawana di Nusa Tenggara Timur (NTT) baru-baru ini runtuh akibat dampak gelombang laut yang besar dan gempa, kata seorang pejabat setempat, saat adegan buntutnya beredar luas di media sosial.

Spot yang terletak di Kabupaten Sumba Barat Daya ini merupakan objek wisata yang populer, dan biasa disebut sebagai "Batu Cincin" atau "Batu Bolong", yang dalam bahasa Indonesia berarti "batu cincin" atau "batu berlubang".

Foto dan video yang menunjukkan lengkungan yang runtuh dan bebatuan yang jatuh pertama kali dibagikan pada hari Rabu, dan disambut dengan netizen yang merenung atas hilangnya tempat ikonik yang dikenal karena pemandangan matahari terbenamnya yang luar biasa.

“Saya belum mengambil foto di sana,” seorang pengguna berkomentar dengan emoji menangis.

Lengkungan itu dilaporkan runtuh pada Selasa malam, dan meskipun beberapa netizen dengan cepat berasumsi bahwa itu disebabkan oleh aktivitas manusia, seorang pejabat dari Sumba Barat Daya sejak itu memberikan penjelasan.

“Itu disebabkan oleh gelombang, dari laut selatan. Dan sudah banyak gempa di daerah itu, yang mempercepat [runtuh], ”kata Nyoman Agus S, Kepala Dinas Pariwisata Sumba Barat Daya.

Formasi batuan alami mungkin telah runtuh karena alasan di luar kendali kita, tetapi ini adalah pengingat yang baik tentang bagaimana tidak ada yang bertahan selamanya. Caswan Assegaf, pengguna Instagram dan travel blogger yang memposting video di atas, juga mencatat pada keterangannya: “Meskipun ini mungkin disebabkan oleh alam, namun tetap penting bagi kita sebagai manusia, di mana pun kita berada, untuk menjaga alam.”