RIAU24.COM - Gereja Katolik Roma Meksiko pada hari Minggu mengkritik pemungutan suara di Senat untuk melegalkan kepemilikan, penanaman, dan penggunaan mariyuana dalam jumlah kecil.

RUU yang diadopsi minggu lalu masih harus dibawa ke majelis rendah Kongres untuk pemungutan suara.

Ini akan melegalkan kepemilikan hingga satu ons (28 gram) mariyuana oleh orang dewasa selama mereka tidak mengkonsumsinya di depan anak-anak. RUU itu juga akan memberi wewenang kepada seseorang untuk menanam hingga enam tanaman pot, dan membuka jalan untuk membangun sistem perizinan untuk produksi dan penjualan skala besar.

Dewan Uskup Meksiko mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Minggu bahwa Dewan Perwakilan Rakyat harus mengubah undang-undang tersebut "untuk menekankan kesehatan dan keselamatan publik."

“RUU yang disetujui tidak membahas kerusakan kesehatan yang timbul dari penggunaan ganja yang terus meningkat, tidak membahas efek pada keluarga akibat konsumsi obat-obatan oleh remaja, dan tidak berkontribusi pada pengurangan dan penghambatan paparan narkoba, Dewan itu menulis.

Gereja mengatakan bahwa dengan persetujuan RUU tersebut, “kesehatan dan kesejahteraan masyarakat tidak lagi menjadi prioritas, dan menyerah pada selera individu, meskipun dapat merugikan orang lain. Tuntutan untuk kebebasan yang tidak bertanggung jawab untuk beberapa orang, ditempatkan di atas kebaikan dan kesehatan umum. "