Menu

Dinilai Cuma Kedok Untuk Jualan Senjata, Joe Biden Diminta Batalkan Normalisasi Hubungan Israel-Dunia Arab

Siswandi 22 Nov 2020, 12:20
Anggota Kongres AS, Ilhan Omar. Foto: int
Anggota Kongres AS, Ilhan Omar. Foto: int

RIAU24.COM -  Presiden Amerika Serikat Terpilih Joe Biden diminta membatalkan kesepakatan normalisasi hubungan antara Israel dengan Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Sudan. Seperti diketahui, hal itu terjadi semasa pemerintahan Donald Trump. Namun normalisasi hubungan itu diduga bukan bertujuan untuk menciptakan perdamaian di kawasan Timur Tengah, melainkan hanya akal-akalan dan kedok bagi AS untuk ajang penjualan senjata. 

Permintaan itu dilontarkan anggota Kongres Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Ilhan Omar. Hal itu dilontarkannya dalam unggahan di akun Twitter-nya, @IlhanMN pada Sabtu (21/11/2020) waktu setempat.

"Itu bukan kesepakatan damai. Itu adalah penjualan senjata untuk memperkuat negara-negara Teluk dan meningkatkan risiko perang dengan Iran," cuitnya, dilansir rmol, Minggu 22 November 2020. 

Omar pun menyoroti proposal penjualan senjata oleh pemerintahan Trump ke UEA senilai 23 miliar dolar AS terkait dengan normalisasi hubungan dengan Israel.

Menurutnya, DPR AS saat ini tengah berupaya menghentikan proposal tersebut dengan sebuah resolusi. 

Tak hanya itu, dengan adanya kesepakatan tersebut, Omar mengatakan, perdamaian nyata bagi Israel dan Palestina akhirnya semakin tidak mungkin.

Untuk diketahui, pada September lalu, Israel menandatangani kesepakatan normalisasi hubungan dengan UEA dan Bahrain yang disebut dengan Abraham Accord. Selanjutnya, giliran Sudan melakukan perjanjian serupa dengan Israel pada akhir Oktober 2020 lalu. ***