Insiden Baliho Rizieq Shihab Ramai Disorot, Pengamat Sebut Jika Jokowi Diam, Dianggap Sudah Tahu dan Membiarkan
RIAU24.COM - Sejauh ini, sorotan terkait insiden pencopotan baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, yang dilakukan pihak TNI, masih terus jadi sorotan banyak pihak.
Terkait hal itu, pengamat politik Lingkar Madani (Lima) Indonesia, Ray Rangkuti, menilai ada kesemrawutan politik di balik polemik itu. Menurutnya, insiden itu menunjukkan ketidakjelasan tanggung jawab dan koordinasi antarlembaga negara.
"Kita berada dalam situasi yang semrawut. Tidak jelas lembaga mana bertanggung jawab untuk apa, tidak jelas siapa yang melakukan koordinasi," kata Ray dalam diskusi daring, Sabtu, 21 November 2020.
Dilansir tempo, Ray menilai, sumber dari segala kesemrawutan ini adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri. Ia menduga Jokowi sengaja membiarkan terjadinya tumpang tindih dan pelanggaran profesionalitas di bidang kelembagaan negara.
"Apakah pencopotan baliho dengan tanpa sepengetahuan Presiden? Bisa iya, bisa tidak," ujarnya.
Menurutnya, Presiden Jokowi seharusnya menegur TNI jika tak ingin dianggap mengetahui tindakan tersebut dan melampaui kewenangan.
"Kalau didiamkan setidak-tidaknya kita punya asumsi Presiden mengetahui tindakan itu dan membiarkannya," tambahnya lagi.
Pangdam Jaya Mayor Jenderal Dudung Abdurachman sebelumnya mengatakan FPI tak bisa seenaknya terkait pemasangan spanduk dan baliho di Ibu Kota. Dudung mengatakan jika diperlukan pemerintah bisa membubarkan FPI pimpinan Rizieq Shihab.
"Kalau perlu, FPI bubarkan saja! Kok mereka yang atur. Suka atur-atur sendiri," kata Dudung usai Apel Kesiagaan Pasukan Bencana di Jakarta, Jumat, 20 November 2020. ***