Kebakaran di Sebuah Gedung Apartemen di Hong Kong Membunuh 7 Orang dan Melukai 11 Lainnya
RIAU24.COM - Pihak berwenang Hong Kong mengatakan kebakaran di sebuah gedung apartemen di distrik pemukiman yang padat telah menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai 11 lainnya.
Kebakaran terjadi pada Minggu malam di Yau Ma Tei, daerah yang biasanya ramai di Kowloon yang dipenuhi dengan blok apartemen tua, toko, dan bisnis.
Kebakaran terjadi di tempat yang tampak seperti sebuah restoran yang terletak di sebuah apartemen di sebuah bangunan tempat tinggal, kata petugas pemadam kebakaran pada konferensi pers Senin pagi. Para pejabat mengatakan penyebab kebakaran masih belum diketahui.
Bangunan itu tidak memiliki sistem sprinkler dan orang-orang terjebak di belakang dapur, menurut petugas departemen pemadam kebakaran Cheung Kwong-yuen.
Laporan media lokal mengatakan bahwa orang-orang di restoran itu sedang merayakan Diwali, sebuah festival Hindu, serta ulang tahun ketika kobaran api terjadi. Lilin yang menyala telah membuat bahan kedap suara terbakar, menurut laporan media.
Surat kabar South China Morning Post melaporkan bahwa tujuh orang berusia 9 hingga 40 tahun tewas dalam kobaran api, yang dikatakan sebagai yang paling mematikan sejak kebakaran tahun 2011 yang menewaskan sembilan orang. Surat kabar itu melaporkan tujuh dari mereka yang dirawat di rumah sakit berada dalam kondisi kritis.
Video dari penyiar lokal TVB menunjukkan orang-orang dengan tandu dan ambulans.
Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengeluarkan pernyataan tak lama setelah tengah malam yang mengatakan bahwa dia "sangat sedih karena kebakaran di Yau Ma Tei tadi malam menyebabkan sejumlah kematian dan cedera." Dia juga mengunjungi lokasi kebakaran pada Senin pagi.
Insiden tersebut menyoroti masalah keselamatan kebakaran di gedung-gedung tua di Hong Kong, beberapa di antaranya tidak dilengkapi dengan sistem manajemen keselamatan kebakaran yang sesuai. Kebakaran mematikan dulunya sering terjadi di Hong Kong, salah satu kota terpadat di dunia, tetapi telah menyusut dalam beberapa tahun terakhir karena pemerintah menerapkan langkah-langkah keselamatan kebakaran yang lebih ketat.