Tak Hadiri Penyerahan Bintang Mahaputra, Pakar Politik Ini Sebut Keputusan Jenderal Gatot Nurmantyo Tepat
RIAU24.COM - JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo, tidak hadir dalam acara penyerahan penghargaan Bintang Mahaputra oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (11/11).
Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menilai keputusan Gatot itu tepat. Jika datang, menurut Pangi, Gatot justru melakukan “bunuh diri” politik.
“Kalau Gatot hadir bisa bunuh diri bagi beliau. Bisa downgrade citra dan menghancurkan sendiri cita-cita perjuangannya,” kata Pangi dalam pesan singkatnya kepada awak media, Jumat (13/11) dilansir jpnn.
Menurut Pangi, tidak hadirnya Gatot menerima pemberian penghargaan, kemungkinan demi menjaga cita-cita perjuangan KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia).
Utamanya dalam menjaga, mengingatkan, dan mengkoreksi pemerintah lantaran tidak ada partai yang secara tegas menempatkan diri sebagai oposisi.
“Jadi ini saya pikir adalah sikap dan keputusan yang tepat, beliau tentu saja sudah mempertimbangkan dan mengalkulasi mudarat dan keuntungannya, kalau hadir di Istana menerima penghargaan tersebut,” ujar dia.
Di sisi lain, kata dia, pemerintah diingatkan jangan sampai menjadikan pemberian penghargaan untuk kepentingan politik.
Jangan sampai, demi menjaga agenda kekuasaan lalu dengan mudah mengobral penghargaan Mahaputra.
“Pemerintah juga kami ingatkan jangan sampai penghargaan Mahaputra ini diobral murahan, hanya karena kepentingan politik murahan jangka pendek, hanya untuk menjaga agenda kekuasaan,” pungkas dia.