Indonesia Menandatangani Pinjaman USD 1 Miliar Dengan Australia Untuk Mendanai Pandemi
RIAU24.COM - Australia telah menandatangani kesepakatan pinjaman sebesar AU $ 1,5 miliar (US $ 1 miliar) dengan Indonesia untuk membantunya memerangi pandemi virus corona, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan pada hari Kamis.
“Semua bagian masyarakat dirugikan oleh COVID-19 dan peran kebijakan fiskal bersama dengan instrumen lain, seperti kebijakan moneter, sangat kritis selama masa sulit ini,” katanya dalam jumpa pers. “Kami merasa kemitraan semacam ini tidak hanya menggarisbawahi hubungan yang kuat antara Indonesia dan Australia tetapi juga pemahaman sebagai negara tetangga.”
Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai program tanggap pandemi dan pemulihan ekonomi seperti perlindungan sosial dan bantuan untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), tambahnya. Pemerintahan Presiden Joko Widodo telah mengalokasikan Rp 695,2 triliun ($ 47 miliar) untuk program stimulus yang bertujuan memperkuat respons pandemi negara dan menghidupkan kembali ekonomi dari resesi pertamanya sejak krisis keuangan Asia 1998.
Indonesia resmi memasuki resesi pada kuartal ketiga karena ekonomi menyusut 3,49 persen setelah mencatat kontraksi 5,32 persen pada kuartal kedua. Ekonomi Indonesia diperkirakan akan mengalami kontraksi 0,6 persen menjadi 1,7 persen tahun ini, menurut perkiraan pemerintah. Pemerintah mengharapkan kemerosotan ekonomi akan melemahkan pendapatan pajak karena bisnis melihat aktivitas yang terganggu dan individu menderita kehilangan pekerjaan.
Pada saat yang sama, respons pandemi akan membutuhkan pengeluaran pemerintah yang lebih agresif, yang mengakibatkan defisit anggaran negara yang melebar sebesar 6,34 persen dari produk domestik bruto, yang akan membutuhkan pinjaman pemerintah.
Bendahara Federal Australia Josh Frydenberg mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa Australia dan Indonesia telah fokus untuk melindungi warga negara dari "pandemi terburuk", menambahkan bahwa kedua negara "menghadapi krisis ini sebagai mitra" dan berkomitmen untuk distribusi yang adil dari vaksin yang berhasil.
“Pinjaman ini mencerminkan saat-saat luar biasa yang harus kita hadapi bersama dan sebagai pengakuan atas catatan pengelolaan fiskal Indonesia yang baik,” ujarnya. “Pemulihan yang kuat dan cepat di Indonesia sangat penting tidak hanya untuk Indonesia tetapi juga untuk Australia dan wilayah kami.”