Peneliti NASA Asal India Menemukan Bulan Jupiter, Europa Glows In The Dark
RIAU24.COM - Kita semua tahu bahwa Jupiter adalah planet terbesar di tata surya kita. Selain itu, ia juga merupakan planet dengan 79 bulan.
Planet raksasa jauh dari sekadar planet ramah dengan permukaannya yang dipenuhi gas dan cairan. Namun, para peneliti percaya bahwa salah satu bulannya, Europa dapat memiliki kehidupan.
Para peneliti telah menemukan bahwa radiasi yang kuat dari planet besar menyebabkan sisi gelap Europa bersinar dalam kegelapan, membuat para ilmuwan percaya bahwa hal itu dapat mempertahankan bentuk kehidupan sederhana.
Ini menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Astronomy. Hasil ini merupakan hasil dari beberapa eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan NASA untuk memahami efek radiasi Jupiter pada komposisi kimiawi Europa.
Untuk percobaan ini, mereka membangun 'ruang es' di JPL di Pasadena, California. Ruangan itu terdiri dari bahan kimia yang diyakini para ilmuwan ditemukan di Bulan. Mereka kemudian mengekspos bulan ke berkas elektron berenergi tinggi untuk mensimulasikan radiasi Jupiter. Para ilmuwan menemukan bahwa setiap kali radiasi mengenai bahan kimia, ia bersinar. Dan cahaya itu padam pada saat pancarannya dimatikan.
Kemudian, para ilmuwan mengubah bahan kimia untuk mensimulasikan lingkungan yang bercampur dengan es di permukaan Europa dengan natrium klorida (alias garam) dan magnesium sulfat (garam Epsom) dan melihat bahwa es bersinar dalam intensitas berbeda dan dalam warna berbeda seperti hijau, biru, dan bahkan putih.