Laporan tersebut menyebutkan bahwa teknologi 6G memanfaatkan gelombang terahertz frekuensi tinggi untuk mencapai transmisi data berkecepatan sangat tinggi. Perlu dicatat bahwa karena spesifikasi 6G belum diselesaikan oleh industri telekomunikasi di seluruh dunia, hasil dari eksperimen tersebut mungkin tidak akan mencapai versi final saat dan saat diluncurkan.

Meskipun China telah berhasil menjadi yang pertama menguji teknologi 6G hingga batas tertentu, mungkin terlalu dini bagi teknologi tersebut untuk mengambil bentuk keberadaan yang valid untuk penggunaan di masa mendatang.

Itu juga karena industri telekomunikasi masih dalam proses meluncurkan konektivitas 5G di sebagian besar negara. Secara bersamaan, industri smartphone mengikuti dengan perangkat baru yang mendukung konektivitas 5G. Ini terlihat baru-baru ini dengan peluncuran iPhone generasi terbaru.

Pembuat chip Qualcomm juga memperkenalkan dukungan 5G dalam kategori chipset yang lebih rendah untuk smartphone. Jurusan teknologi meluncurkan Chip Snapdragon 750G 5G baru-baru ini untuk menghadirkan lebih banyak kecakapan bermain game ke smartphone terjangkau di seluruh dunia.