Merugikan, Brasil Hentikan Sementara Uji Klinis Vaksin Corona China
RIAU24.COM - Lembaga Kesehatan Brasil, Anvisa, menghentikan sementara uji coba klinis vaksin virus corona (Covid-19) buatan China, CoronaVac.
Dalam keterangannya, lembaga itu menyebut vaksin buatan China itu merugikan. Tidak dijelaskan berapa lama penangguhan akan berlangsung.
Dalam keterangan tersebut, Anvisa menyatakan ada sebuah peristiwa pada 29 Oktober yang mendorong keputusan itu diambil. Tidak dijelaskan apa yang terjadi saat itu dalam keterangan tersebut.
"Dengan penghentian penelitian, tidak ada sukarelawan baru yang dapat divaksinasi," kata pernyataan itu dilansir CNNIndonesia dari Associated Press, Selasa 10 November 2020.
Calon vaksin Covid-19 sedang dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi China, Sinovac, dan di Brasil. Jika berhasil, sebagian besar vaksin itu akan diproduksi dengan lisensi oleh Butantan Institute yang dikelola negara bagian Sao Paulo.
Butantan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka terkejut dengan keputusan Anvisa, dan akan mengadakan konferensi pers pada Selasa 10 November 2020 waktu setempat.
Uji klinis vaksin CoronaVac menjadi kontroversi di Negeri Samba karena Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, meragukan kemanjurannya.
Pernyataan Bolsonaro secara terbuka menolak kehadiran vaksin CoronaVac di negaranya pada Oktober lalu yang kemudian membuat bingung masyarakat dan lembaga negara. Dia mengatakan penduduk Brasil tidak akan menjadi kelinci percobaan vaksin China.
Ucapan Bolsonaro tersebut menyusul informasi bahwa Menteri Kesehatan Brasil, Eduardo Pazuello, setuju untuk membeli vaksin CoronaVac yang diproduksi oleh Butantan.
Bolsonaro kerap melontarkan pernyataan ketidakpercayaannya terhadap China, terutama saat berkampanye pada 2018 silam, meskipun kini sikapnya agak melunak setelah menjabat.
Penghentian sementara pengujian obat dan vaksin relatif umum. Dalam penelitian yang melibatkan ribuan peserta, beberapa yang telah disuntik vaksin terbuka kemungkinan untuk jatuh sakit.
Penangguhan uji coba juga memungkinkan peneliti untuk menyelidiki apakah suatu penyakit adalah efek samping dari pemberian vaksin atau kebetulan.
Contohnya pada Oktober lalu, dua perusahaan farmasi melanjutkan pengujian vaksin virus corona mereka di Amerika Serikat setelah sempat ditangguhkan.
Vaksin Covid-19 hasil penelitian CoronaVac sedang diuji di tujuh negara bagian Brasil, ditambah distrik federal termasuk ibu kota Brasilia.
Kepala Dinas Kesehatan negara bagian Sao Paulo, Jean Gorinchteyn, mengatakan 120.000 vaksin CoronaVac tahap pertama akan tiba di bandara internasional Sao Paulo pada 20 November mendatang.
"Kami akan terus mengikuti protokol kesehatan untuk memberikan suntikan. Mereka hanya akan dibawa ke masyarakat setelah ada persetujuan akhir dari lembaga kesehatan Brasil, " kata Gorinchteyn.
Gorinchteyn menambahkan bahwa hampir semua relawan yang diberi dua dosis vaksin menghasilkan antibodi yang dianggap dapat melindunginya dari virus.
Sao Paulo juga mengimpor bahan mentah untuk produksi 40 juta dosis vaksin CoronaVac, yang akan mulai tiba pada 27 November.