Menu

Harga Sawit di Riau Naik Rp 22,79/Kg, ini Faktor Penyebabnya

Muhammad Iqbal 3 Nov 2020, 20:33
Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau, Defris Hatmaja
Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau, Defris Hatmaja

RIAU24.COM - Kabid Pengolahan dan Pemasaran Disbun Riau, Defris Hatmaja menyebutkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan naiknya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Riau.

Untuk diketahui, harga sawit untuk periode 4 – 10 November 2020 mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur kelapa sawit dan jumlah kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10 - 20 tahun sebesar Rp 22,79/Kg atau mencapai 1,09 % dari harga minggu lalu. Maka harga pembelian TBS kelapa sawit petani untuk periode satu minggu kedepan naik menjadi Rp 2.115,19/Kg.

"Kenaikan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Untuk Faktor internal dikarenakan naiknya harga TBS periode ini dengan persentase yang sedikit disebabkan oleh terjadinya kenaikan harga jual CPO dan harga kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data," ujar Defris, Rabu, 3 November 2020.

Untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 107,50/kg, Sinar Mas Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 125,00/Kg, PT. Astra Agro mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 76,00/kg, PT. Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 90,55/Kg, PT. Musim Mas mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 215,00 dari harga minggu lalu.

"Sedangkan untuk harga jual kernel, PT. Astra Agro mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 175,46/Kg, PT Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 10,00/Kg dari harga minggu lalu," kata dia lagi.

Sementara dari faktor eksternal, kata dia lagi, naiknya harga TBS minggu ini karena  harga CPO belakangan ini ke rentang level tertinggi sejak 18 September, yakni RM 3.066 per ton, dipicu oleh kenaikan permintaan ekspor di tengah ancaman penurunan panen akibat fenomena perubahan iklim La Nina yang melanda di kawasan tropis pasifik.

Di saat yang sama, ucapnya, ekspor minyak nabati tersebut melonjak pada Oktober. Ekspor minyak sawit ke Eropa dan India mengalami kenaikan, mengimbangi ekspor ke China yang cenderung drop. Ekspor ke Uni Eropa naik 2,1% menjadi 289,3 ribu ton dari sebelumnya 283,3 ribu ton.

"Pada periode yang sama, impor India tercatat mencapai 369,1 ribu ton, naik dobel digit sebesar 10,5% dibanding bulan September yang tercatat hanya 334,2 ribu ton. Sementara itu impor China drop 23% menjadi 186,1 ribu ton dari 242,5 ribu ton," tutupnya.