Hina Nabi Muhammad, Jihadis Al Qaida Ancam Emmanuel Macron
RIAU24.COM - Jihadis Al-Qaida mengancam Presiden Prancis Emmanuel Macron akibat komentarnya terkait Islam dan menyebut tindakan pembunuhan kepada pelaku penghina Nabi Muhammad adalah hak umat Muslim.
"Membunuh siapa pun yang menghina Nabi adalah hak dari setiap dan semua Muslim," tulis pernyataan kelompok tersebut dengan nama akronim AQMI.
"Boikot adalah sebuah kewajiban, namun itu tidaklah cukup," lanjut pernyataan Al Qaida.
Dilansir dari CNNIndonesia dari AFP, Selasa 3 November 2020, kelompok jihadis itu turut mengancam akan membalas komentar Macron yang menyinggung agama Islam.
Mereka juga menyebut Macron sebagai Presiden Prancis yang "muda dan tidak berpengalaman dan berotak kecil" serta menyebut dia sengaja "menyinggung Nabi".
Presiden Prancis oleh majalah Charlie Hebdo atas nama kebebasan berpendapat.
Pada Jumat 23 Oktober 2020 Macron mengatakan Islam adalah "agama yang mengalami krisis di seluruh dunia". Pernyataan ini ia keluarkan pasca insiden pemenggalan guru sejarah, Samuel Paty, oleh Abdoullakh Abouyezidovitch (18). Insiden dipicu pembahasan kartun Nabi Muhammad di kelasnya.
Macron dalam pidato juga menyerukan kampanye melawan kelompok radikal Islam.
Namun komentar Presiden Prancis terkait Islam tersebut dinilai menyinggung umat Muslim dan menimbulkan murka dan protes dari berbagai belahan dunia.