Munsi III Resmi Dibuka, Jadi Ajang Curhat Para Sastrawan
''Dalam hal ini kami terus mengembangkan program literasi yakni Program Penerjemahan Sastra dari berbagai bahasa dunia selain bahasa Inggeris serta Penerjemahan bahasa daerah ke dalam bahasa Indonesia. Selain itu untuk tahun 2021 nanti sudah direncanakan penerbitan 748 judul buku untuk perpustakaan sekolah segala jenjang pendidikan yang sudah diajukan ke Komite Buku Nasional (KBN),'' ujar Aminuddin.
Terkait upaya penerjemahan karya sastra Indonesia ke dalam bahasa asing, menurut Aminuddin Aziz aktivitas ini merupalan ranah tugas Ditjen Kebudayaan Kemendikbud dan KBN.
Di awal acara, Ketua Panitia Munsi III yang juga Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra , Muhammad Abdul Hak melaporkan acara Munsi III bukan acara yang pertamakali digelar dalam masa pandemi. Sebelumnya pernah digelar Temu Duta Bahasa dengan
protokol kesehatan yang ketat.
Menurut Hak, acara ini akan ikut menentukan nasib dan arah ke depan sastra Indonesia sehingga diharapkan akan menghasilkan langkah konkret sesuai regulasi.
''Adanya era pandemi Covid 19 telah memaksa semua pihak menggunakan teknologi siber atau digital. Oleh sebab itu, sudah ada gagasan agar dikembangkan alternatif sastra digital.