Tanamannya Dibakar dan Dirusak, Ratusan Petani Zaitun di Palestina Nekat Lakukan Serangan Terhadap Tentara Israel
“Dalam praktiknya, sudah 10 tahun atau lebih kami tidak dapat mencapai tanah ini,” kata Afaneh Moutan, 28, dari Burqa kepada Al Jazeera.
Ketika para sukarelawan dan petani mulai mendaki bukit, tentara Israel mulai menembakkan gas air mata. Tetapi para pemukim muda tidak menghadapi para petani.
Pengalihan berhasil. Para aktivis membuat tentara dan pemukim sibuk saat para petani memetik buah zaitun mereka.
“Alhamdulillah dengan bantuan para pemuda ini kami sampai di sini dan para petani memanfaatkan kesempatan untuk memanen,” kata Moutan.
Para sukarelawan menyebut intervensi mereka "faz'aa", yang diterjemahkan menjadi pengamanan.
Khairy Abu Naser, seorang aktivis terkenal, melakukan perjalanan 70 km (35 mil) dari Tulkarem untuk membantu penduduk desa Burqa. Intervensi tersebut diorganisir sebagian oleh Otoritas Palestina, yang menganjurkan "perlawanan rakyat secara damai" melawan pendudukan Israel. "Kami datang untuk berdiri di samping rekan senegara kami di Burqa dan untuk melindungi mereka dari barbarisme para pemukim," kata Abu Naser kepada Al Jazeera.