Angkat Suara Soal Penusukan di Gereja Prancis, Macron Sebut Serangan Teroris Islam
RIAU24.COM - Presiden Prancis Emmanuel Macron menggapi tentang serangan penusukan yang menewaskan tiga orang di Kota Nice, Prancis. Macron bersumpah Prancis tidak akan menyerah setelah insiden penyerangan yang disebutnya sebagai 'serangan teroris Islam'.
Dilansir detik.com dari AFP, Macron bersumpah jika "Prancis tidak akan menyerah pada nilai-nilai kami".
Hal tersebut disampaikannya usai penyerangan yang dilakukan seorang pria di gereja Notre-Dame di pusat Kota Nice dan menewaskan tiga orang. Serangan itu disebut Macron sebagai "serangan teroris Islam".
Dia juga turut menyampaikan duka cita kepada umat Katolik di Prancis setelah kejadian penusukan itu. Dia juga mendesak orang-orang dari semua agama untuk bersatu dan tidak "menyerah pada semangat perpecahan".
Untuk diketahui, seorang pria bersenjata pisau menewaskan tiga orang dan melukai beberapa orang lainnya di kota Nice, Prancis. Pelaku serangan telah ditangkap polisi.
Identitas pelaku belum diumumkan. Seperti dilansir The Guardian, Wali Kota Nice, Christian Estrosi mengatakan pembunuhan itu terjadi pada pukul 09.00, Kamis (29/10) waktu setempat di dalam dan di luar gereja basilika Notre-Dame di pusat kota Nice. Dilaporkan bahwa penyerang terluka setelah ditembak polisi dan telah dibawa ke rumah sakit.